Upaya penanaman pohon yang diinisiasi oleh Polda Riau dengan tema 'Melindungi Tuah Menjaga Marwah' bertujuan untuk memperkuat konservasi alam serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan. Gubernur Riau Abdul Wahid menekankan perlunya kolaborasi antara semua pihak untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Aksi ini juga mencerminkan harapan bahwa Provinsi Riau dapat menjadi lebih hijau, lestari, dan berkelanjutan melalui partisipasi aktif masyarakat.

Dukungan dari Ketua Yayasan Tumbuh, Rocky Gerung, menunjukkan pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kelestarian bumi. Dia menyoroti perlunya perawatan pasca-penanaman serta insentif bagi masyarakat agar mereka merasa memiliki tanggung jawab atas keberlanjutan tumbuhan tersebut. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Riau tidak hanya menjadi daerah hijau tetapi juga contoh bagi wilayah lain dalam upaya pelestarian lingkungan.

Pentingnya Kolaborasi dalam Mencegah Karhutla

Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang telah lama menjadi masalah serius di wilayah Sumatera, termasuk Riau, Jambi, dan Palembang. Dengan potensi musim kemarau yang tinggi, aksi penanaman pohon ini diharapkan menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian alam dan menghindari ulangan bencana seperti kabut asap yang pernah membuat siang hari tampak gelap.

Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya merugikan masyarakat setempat dengan mengganggu kesehatan akibat polusi udara, tetapi juga berdampak luas pada negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, Gubernur menyerukan kesadaran kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait. Dalam konteks ini, penanaman pohon bukan sekadar aktivitas fisik tetapi merupakan langkah strategis menuju masa depan yang lebih sejuk dan lestari bagi Riau.

Pendekatan Holistik dalam Pelestarian Alam

Founder Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia menyampaikan bahwa penanaman pohon harus didampingi oleh proses perawatan yang cermat dan sistematis. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa setiap bibit yang ditanam benar-benar berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat maupun ekosistem secara keseluruhan.

Rocky juga menyarankan adanya insentif bagi masyarakat agar mereka lebih terlibat dalam proses penanaman dan perawatan pohon. Pendekatan semacam ini bertujuan untuk menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di kalangan masyarakat sehingga mereka merasa bertanggung jawab atas keberlanjutan hasil penanaman tersebut. Lokasi penanaman di Dumai dipilih sebagai simbol dialog tentang lingkungan, terutama karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga yang sering kali mengalami dampak buruk dari bencana Karhutla. Dengan demikian, upaya ini bukan hanya soal menanam, tetapi juga membuka percakapan yang lebih luas tentang bagaimana manusia dapat hidup lebih harmonis dengan alam. Semua ini diharapkan akan membawa berkah besar bagi generasi mendatang.