Bank Syariah Indonesia (BSI) menyoroti manfaat investasi emas dalam merencanakan ibadah haji. Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menjelaskan bahwa emas merupakan pilihan investasi yang aman dan stabil. Nilai emas cenderung meningkat setiap tahunnya, sehingga menjadi solusi ideal bagi calon jamaah haji dengan masa tunggu panjang. Investasi ini tidak hanya menguntungkan dari segi keuangan tetapi juga membantu masyarakat merencanakan ibadah haji dengan lebih efektif.
Pada acara di kantor pusat BSI di gedung The Tower, Jakarta, Anton memaparkan bahwa nilai emas telah terbukti tumbuh secara konsisten selama lima tahun terakhir. Emas dipilih karena memiliki sifat aset yang kuat di tengah ketidakpastian pasar, nilai yang cenderung meningkat, likuiditas tinggi, dan modal awal yang relatif ringan. Ini menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang cocok untuk berbagai kalangan.
Dalam perbandingannya, Anton mencatat bahwa biaya ibadah haji semakin meningkat setiap tahun, namun jumlah emas yang dibutuhkan malah berkurang. Misalnya, pada tahun 2023, biaya haji sebesar Rp49,8 juta setara dengan 55,3 gram emas, sedangkan pada tahun 2024, biaya haji naik menjadi Rp55,6 juta tetapi hanya setara dengan 42,7 gram emas. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga emas dapat membantu mitigasi risiko inflasi biaya haji.
Anton menekankan pentingnya menyimpan dana haji di bank emas sebagai langkah strategis untuk menghadapi kenaikan biaya haji di masa depan. Dengan demikian, masyarakat dapat merencanakan ibadah haji dengan lebih baik dan mengurangi dampak negatif dari fluktuasi ekonomi. Melalui pendekatan ini, BSI berharap dapat memberikan solusi finansial yang efektif dan aman bagi masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji.