Pengusaha dan investor legendaris Warren Buffett telah menorehkan berbagai pencapaian dalam dunia investasi, salah satunya adalah keterlibatannya dengan perusahaan minuman global Coca-Cola. Pada tahun 1988, melalui Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang ia pimpin, Buffett melakukan pembelian saham senilai lebih dari USD 1 miliar di Coca-Cola, yang setara dengan kepemilikan sekitar 6,2% perusahaan tersebut. Investasi ini membuktikan kehebatan strategi jangka panjangnya, dengan nilai saham meningkat hampir 16 kali lipat selama 27 tahun berikutnya, termasuk dividen yang diterima. Faktor-faktor seperti merek yang kuat, stabilitas bisnis, dan prospek pertumbuhan Coca-Cola menjadi alasan utama mengapa Buffett memilih perusahaan ini.
Perjalanan Buffett dengan Coca-Cola tidak hanya dimulai ketika ia melakukan investasi pada tahun 1988. Sejak masa kecilnya, ia sudah memiliki hubungan erat dengan produk Coca-Cola, di mana ia menjual minuman tersebut untuk mendapatkan uang saku. Hal ini menciptakan kedekatan emosional antara Buffett dan perusahaan minuman tersebut. Ketika akhirnya ia memutuskan untuk berinvestasi, Buffett mempertimbangkan beberapa aspek penting. Salah satu faktor utamanya adalah keyakinan terhadap kekuatan merek Coca-Cola, yang telah mendunia dan dikenal luas oleh konsumen di berbagai belahan dunia.
Berkshire Hathaway membeli saham Coca-Cola saat harga per lembar sekitar USD 2,3, menginvestasikan total sekitar USD 1,8 miliar untuk memperoleh sekitar 7% kepemilikan perusahaan. Keputusan ini didasarkan pada prinsip investasi Buffett yang menekankan kesabaran dan fokus pada pertumbuhan jangka panjang. Dalam persiapannya, Buffett menganalisis model bisnis Coca-Cola secara mendalam, memastikan bahwa ia benar-benar memahami cara kerja perusahaan serta potensi pertumbuhannya di masa depan. Selain itu, ia juga mengevaluasi manajemen dan visi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka memiliki rencana yang solid untuk bertahan dalam waktu lama.
Buffett dikenal sebagai sosok yang tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Ia memilih untuk membeli saham pada saat banyak investor lain menjual, karena ia percaya bahwa harga saham Coca-Cola pada saat itu memberikan nilai wajar yang baik. Strategi ini menggambarkan pemahaman mendalam Buffett tentang pentingnya membeli aset ketika harganya menarik dan menunggu pertumbuhan nilai dalam jangka panjang.
Selain itu, Buffett juga sangat teliti dalam mengelola risiko. Ia menggunakan kombinasi analisis keuangan, penilaian manajemen, serta pemahaman mendalam tentang industri untuk memastikan bahwa setiap langkah investasi yang diambil memiliki peluang sukses yang tinggi. Hingga Maret 2021, Berkshire Hathaway masih memegang sekitar 9,2% saham Coca-Cola, dengan nilai total mencapai sekitar USD 22 miliar. Angka ini mencerminkan betapa suksesnya investasi Buffett dalam perusahaan tersebut.
Kisah Buffett dengan Coca-Cola menunjukkan bahwa kesabaran, pemahaman mendalam tentang bisnis, serta kemampuan untuk mengidentifikasi nilai intrinsik sebuah perusahaan adalah kunci sukses dalam dunia investasi. Investasi ini bukan hanya soal angka, tetapi juga cerita tentang bagaimana Buffett berhasil mengubah kepercayaannya pada sebuah merek menjadi keuntungan besar bagi dirinya dan para pemegang saham Berkshire Hathaway.