Pasar
Kasus Korupsi Sritex: Penyelidikan Awal oleh Kejaksaan Agung
2025-05-01

Kejaksaan Agung Indonesia tengah memulai penyelidikan terkait dugaan korupsi yang melibatkan perusahaan tekstil besar, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Fokus utama investigasi ini adalah pemberian kredit bank kepada perusahaan tersebut. Saat ini, status perkara masih dalam tahap penyidikan umum tanpa adanya penunjukan tersangka. Selain itu, belum ada informasi rinci mengenai kerugian negara akibat praktik rasuah yang diduga terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, Sritex juga telah menghadapi tantangan finansial yang signifikan, termasuk kebangkrutan resmi pada awal tahun 2025.

Pada awal Mei 2025, Kejaksaan Agung mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus yang berkaitan dengan pinjaman bank kepada Sritex. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, penyelidikan ini masih berada di tahap awal dan belum menetapkan siapa pun sebagai tersangka. "Kami masih melakukan investigasi umum seputar pemberian kredit," ujar Harli. Informasi lebih lanjut mengenai struktur kasus dan potensi kerugian negara belum diungkapkan secara detail.

Situasi keuangan Sritex sendiri telah memburuk sejak tahun 2021. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemain utama di industri tekstil Indonesia, dengan catatan laba bersih yang stabil bahkan selama pandemi Covid-19. Namun, setelah periode pemulihan ekonomi dimulai pada 2021, Sritex mulai mencatat kerugian besar. Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan pendapatan hingga 32%, serta lonjakan biaya operasional yang mencapai Rp8,09 triliun.

Pada akhir tahun lalu, pengadilan telah memutuskan bahwa Sritex secara resmi bangkrut. Langkah ini ditindaklanjuti dengan penutupan operasional pabrik pada 1 Maret 2025. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2013 ini pernah menjadi simbol keberhasilan di sektor manufaktur nasional. Namun, performa negatif yang berkelanjutan membuatnya jatuh ke jurang kebangkrutan.

Investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kemungkinan adanya pelanggaran hukum dalam praktik bisnis Sritex. Melalui langkah-langkah hukum yang transparan, diharapkan proses penyelidikan akan membawa keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, hasil dari investigasi ini juga bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia usaha agar lebih berhati-hati dalam menjaga integritas keuangan dan tata kelola perusahaan.

more stories
See more