Investasi emas saat ini menjadi pilihan favorit para investor di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan proteksionis Amerika Serikat. Fenomena ini mempengaruhi transaksi emas, khususnya di Indonesia melalui perusahaan BUMN holding Danareksa, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Direktur Utama KBI menjelaskan bahwa harga emas sangat bergantung pada hasil negosiasi internasional terkait kebijakan tarif AS. Jika kesepakatan tercapai, harga emas diperkirakan akan kembali stabil. Selain itu, emas digital menunjukkan peluang pertumbuhan signifikan dengan dukungan regulasi dan sistem yang aman.

Tren Investasi Emas sebagai Safe-Haven

Harga emas mengalami lonjakan akibat ketegangan ekonomi global yang disebabkan oleh kebijakan proteksionis AS. Para ahli menyatakan bahwa ketika situasi mencapai titik keseimbangan, investasi akan berpindah dari aset rendah risiko seperti emas menuju aset berisiko tinggi seperti forex dan saham. Namun, potensi harga emas tetap menjanjikan hingga akhir tahun.

Emas telah menjadi safe-haven bagi investor di masa ketidakpastian. Ketegangan perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan proteksionis Amerika Serikat mendorong permintaan emas meningkat secara signifikan. Dalam situasi tersebut, harga emas diproyeksikan mencapai level tertinggi hingga US$ 3.500-US$ 3.600 per troy ons. Hal ini didorong oleh fakta bahwa emas merupakan komoditas global yang tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Menariknya, meskipun kondisi pasar normal, emas masih memiliki daya tarik tersendiri karena sifatnya yang cenderung stabil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, investor mulai beralih dari instrumen berisiko tinggi seperti forex dan indeks saham ke emas sebagai alat penyimpan nilai yang lebih aman.

Pertumbuhan Transaksi Emas Digital di Indonesia

Transaksi emas digital di Indonesia menunjukkan tren positif dengan dukungan kemudahan akses dan sistem yang minim kesalahan. Regulasi pemerintah menjadi kunci pengembangan platform investasi multi aset yang aman dan efisien. Peluang pemindahan investasi dari platform ilegal ke legal semakin besar seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat.

Perkembangan teknologi telah membuka pintu bagi pertumbuhan transaksi emas digital di Indonesia. Kemudahan akses dan transaksi serta minimnya kesalahan pencatatan membuat emas digital semakin diminati. Platform investasi ini juga memberikan keamanan tambahan kepada para pengguna. Meskipun demikian, tantangan utama terletak pada pemindahan investasi dari platform ilegal ke platform resmi yang diatur oleh regulator. Untuk mencapai hal tersebut, pendekatan edukatif dan sinergi antara pemerintah serta perusahaan swasta sangat diperlukan. Selain itu, PT Kliring Berjangka Indonesia mencatat lonjakan volume transaksi komoditas Loco London di Jakarta Futures Exchange sebesar 20,2% pada kuartal I tahun 2025. Fokus mereka adalah optimalisasi sistem untuk menghadapi tantangan Currency-Commodity Double Squeeze dengan memperkuat kerja sama dengan regulator dan meningkatkan keamanan transaksi.