PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan prestasi gemilang selama tahun 2024. Perusahaan ini berhasil meningkatkan kinerja operasionalnya baik dalam lini asuransi konvensional maupun Unit Usaha Syariah (UUS). Dalam segmen konvensional, pendapatan underwriting naik hampir 21%, sementara premi bruto meningkat sebesar 13%. Selain itu, perusahaan berhasil menekan beban klaim dan biaya operasional sehingga memperkuat laba usaha. Di sisi lain, UUS juga tumbuh pesat dengan peningkatan pendapatan kontribusi dana Tabarru’ hampir dua kali lipat serta rasio solvabilitas yang sangat tinggi untuk kedua unit bisnis.
Dalam laporan keuangan tahunan yang dirilis akhir April 2025, Tugu Insurance menunjukkan performa yang mengesankan di berbagai bidang. Pada segmen konvensional, perusahaan membukukan pendapatan underwriting sebesar Rp1,39 triliun, meningkat dari Rp1,15 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan premi bruto yang mencapai Rp5,32 triliun pada akhir 2024, atau naik 13% secara year-on-year (YoY).
Di sisi pengelolaan risiko, Tugu Insurance berhasil menurunkan beban klaim sebesar 2,77% menjadi Rp413,82 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, efisiensi biaya umum dan administrasi turut memberikan dampak positif terhadap laba usaha, yang naik signifikan 54,68% menjadi Rp721,78 miliar.
Sementara itu, unit syariah perusahaan juga mencatatkan perkembangan yang cukup menonjol. Pendapatan kontribusi dana Tabarru’ melonjak hampir dua kali lipat menjadi Rp56,23 miliar, sementara pendapatan usaha meningkat 77% YoY menjadi Rp30,82 miliar. Laba usaha unit ini juga tumbuh 9,3% menjadi Rp10,13 miliar.
Perusahaan juga mempersiapkan pemisahan unit usaha syariah sebagai bentuk komitmen terhadap perkembangan industri asuransi syariah sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Corporate Secretary Tugu Insurance, Dudi Subekti, menyatakan bahwa proses spin-off ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di segmen syariah.
Dari sisi fundamental keuangan, SVP Strategic Management & Corporate Development Tugu Insurance, Kristy Damayanti, menjelaskan bahwa rasio solvabilitas perusahaan mencapai angka yang sangat kuat: 432,08% untuk konvensional dan 473% untuk unit syariah. Total aset perusahaan juga mencatatkan angka Rp15,76 triliun untuk konvensional dan Rp187,67 miliar untuk unit syariah.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, pencapaian Tugu Insurance memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya strategi manajemen risiko dan efisiensi biaya. Perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga menjaga keseimbangan antara ekspansi dan pengendalian beban operasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis dapat dicapai melalui pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi teknologi, penguatan jaringan, serta pengelolaan risiko yang ketat.
Berita ini juga menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan regulasi, seperti rencana spin-off unit syariah, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk berinovasi sesuai kebutuhan pasar. Bagi pembaca, cerita ini bisa menjadi inspirasi untuk memahami bagaimana sebuah perusahaan dapat berkembang dengan menjaga prinsip kehati-hatian dan tanggung jawab sosial.