Pasar
Peningkatan Kinerja Keuangan BUMI di Awal Tahun 2025
2025-04-30

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah merilis laporan keuangan berdasarkan PSAK 111 pada akhir April 2025. Laporan ini mencakup konsolidasi PT Arutmin Indonesia, namun tidak termasuk PT Kaltim Prima Coal (KPC). Dalam laporan tersebut, pendapatan bruto perseroan meningkat sebesar 12,1% menjadi US$ 348,8 juta pada kuartal pertama tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bruto juga tumbuh signifikan hingga 131,5%, sementara laba usaha naik sebesar 163,4%. Meskipun demikian, penurunan harga batubara dan rendahnya stripping ratio menyebabkan penurunan pendapatan bruto secara keseluruhan pada kuartal I-2025.

Kenaikan Signifikan Pada Beberapa Indikator Keuangan

Pada awal tahun ini, dalam suasana ekonomi yang dinamis, perusahaan tambang batubara asal Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), mencatat kinerja positif. Dengan melihat angka-angka yang dilaporkan pada bulan April 2025, terlihat bahwa pendapatan bruto perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di kuartal pertama. Berlokasi di Jakarta, manajemen BUMI melaporkan hasil operasional yang menunjukkan volume penjualan batubara sebanyak 16,7 juta metrik ton serta produksi mencapai 17,2 juta metrik ton.

Dalam laporan yang dirilis pada tanggal 30 April 2025, tercatat beberapa pencapaian penting. Pertama, pendapatan bruto meningkat dari US$ 311,0 juta pada kuartal pertama 2024 menjadi US$ 348,8 juta pada periode yang sama di tahun 2025. Selain itu, beban pokok pendapatan naik sekitar 3%, tetapi hal ini tidak menghambat kenaikan laba bruto yang mencapai 131,5% atau senilai US$ 51,2 juta. Margin laba perseroan juga tercatat sebesar 4,5% pada akhir kuartal pertama 2025.

Berbagai indikator lainnya seperti volume penjualan dan produksi batubara menunjukkan performa yang solid. Overburden removed yang dicatat pada kuartal pertama 2025 adalah sebesar 143,4 mbcm, dengan closing inventory sebesar 2,4 juta metrik ton. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional yang baik meskipun harga batubara turun.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, laporan ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan pasar global. Meskipun harga komoditas turun, BUMI mampu mempertahankan profitabilitas dengan meningkatkan efisiensi operasional. Ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan lain di sektor serupa untuk fokus pada pengendalian biaya dan peningkatan produktivitas sebagai strategi utama menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat tetap relevan di industri yang sangat kompetitif.

more stories
See more