Pasar
Situasi Ekonomi Global Menghambat Sektor Konstruksi WIKA di Awal 2025
2025-04-30

Pada awal tahun 2025, kondisi ekonomi global memberikan dampak signifikan terhadap sektor konstruksi, khususnya PT Wijaya Karya (WIKA). Perusahaan ini mencatat penurunan realisasi kontrak baru menjadi Rp2,16 triliun pada kuartal pertama dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Meskipun demikian, WIKA tetap berhasil membukukan total penjualan sebesar Rp4,84 triliun dari berbagai proyek, baik non-Kerja Sama Operasi (KSO) maupun KSO. Laba kotor perusahaan juga terekam sebesar Rp393,46 miliar. Selain itu, upaya penyehatan keuangan berhasil menurunkan utang WIKA sebesar Rp1,47 triliun dan mendapatkan dukungan dari para pemegang obligasi melalui kesepakatan kuorum persetujuan.

Langkah Penyehatan WIKA Hadapi Tantangan Ekonomi

Dalam konteks tantangan global yang semakin dinamis, PT Wijaya Karya (WIKA) menghadapi hambatan serius dalam memperoleh kontrak baru pada awal tahun 2025. Di tengah tekanan ekonomi global, nilai kontrak yang direalisasikan hanya mencapai Rp2,16 triliun selama kuartal pertama, turun secara signifikan dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Namun, perusahaan tetap mempertahankan performa operasional dengan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp4,84 triliun, berasal dari proyek-proyek infrastruktur, gedung, serta industri penunjang bisnis konstruksi.

Di sisi lain, langkah-langkah penyehatan finansial WIKA telah menunjukkan hasil positif. Pada kuartal pertama 2025, jumlah utang kepada mitra kerja dan lembaga keuangan berhasil dikurangi sebesar Rp1,47 triliun. Kesepakatan dengan para pemegang obligasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 juga mencapai titik penting, menunjukkan kepercayaan stakeholders terhadap strategi penyehatan yang dicanangkan oleh manajemen. Direktur Utama WIKA, Agung BW, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat fundamental dan operasional perusahaan demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang.

Sebagai penghargaan atas usaha tersebut, lembaga pemeringkat PEFINDO meningkatkan peringkat obligasi WIKA dari idD menjadi idCCC. Meski demikian, dukungan lebih lanjut masih dibutuhkan, khususnya dari pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022, untuk menyetujui rencana penyehatan yang sedang berlangsung.

Di tengah situasi yang menantang, WIKA terus berupaya memperbaiki struktur keuangannya sambil mempertahankan posisi sebagai pelaku utama di sektor konstruksi Indonesia.

Berita ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi dan strategi jangka panjang dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Langkah-langkah yang diambil WIKA tidak hanya bertujuan untuk meredakan tekanan finansial, tetapi juga untuk membangun fondasi yang kokoh guna mendukung pertumbuhan di masa depan. Hal ini menjadi pelajaran bagi perusahaan-perusahaan lain yang menghadapi situasi serupa: pentingnya fokus pada efisiensi dan kolaborasi dengan stakeholders untuk mencapai tujuan bersama.

more stories
See more