Pada peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas), mantan calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para buruh yang selalu mendukungnya meskipun ia mengalami kekalahan dalam empat dari lima kontestasi politik tingkat nasional. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang mewakili suara kaum pekerja, baik petani, nelayan, maupun pekerja rumah tangga. Selain itu, acara tersebut juga menjadi momen bagi kaum buruh untuk menyuarakan enam tuntutan utama terkait perlindungan tenaga kerja dan penghapusan sistem outsourcing.
Pidato Prabowo diterima dengan hangat oleh ribuan peserta aksi yang hadir di Monas pada Kamis (1/5/2025). Menurut keterangan polisi, lebih dari 200 ribu buruh bersama keluarga mereka memadati lokasi acara tersebut. Acara ini bukan hanya sebagai bentuk perayaan tradisional May Day, tetapi juga sebagai panggung untuk menyuarakan isu-isu sosial dan hak-hak pekerja yang belum terselesaikan.
Dalam sambutannya, Prabowo berterima kasih atas dukungan setia kaum buruh sepanjang karier politiknya. Meskipun telah mengalami beberapa kekalahan, dia menegaskan bahwa dirinya akan tetap fokus pada aspirasi rakyat, khususnya kaum pekerja. "Saya ingin menjadi presiden yang benar-benar mewakili orang-orang susah," ungkapnya.
KSPI, salah satu organisasi buruh terbesar di Indonesia, melalui Presiden Said Iqbal, menjelaskan bahwa momentum May Day kali ini adalah ajang solidaritas global yang menyoroti enam tuntutan utama. Tuntutan-tuntutan tersebut mencakup penghapusan sistem outsourcing, pembentukan satgas PHK, serta penerapan upah layak. Lebih lanjut, Iqbal menekankan perlunya pengesahan RUU Ketenagakerjaan baru untuk melindungi hak-hak pekerja.
Berbagai daerah di Indonesia juga turut merayakan May Day secara serentak. Lebih dari satu juta buruh di kabupaten/kota seperti Surabaya, Semarang, Lampung, Medan, Palembang, Makassar, Batam, Cirebon, Serang, Bekasi, Tangerang, Gresik, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, dan lainnya turun ke jalan untuk mendukung enam tuntutan tersebut. Solidaritas ini menunjukkan betapa pentingnya isu ketenagakerjaan bagi masyarakat luas.
Momen peringatan Hari Buruh tahun ini tidak hanya menjadi ajang protes, tetapi juga langkah konkret menuju perubahan sosial yang lebih adil. Dengan dukungan dari kaum buruh yang luar biasa, Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya untuk tetap menjadi suara bagi mereka yang kurang didengar dalam sistem politik saat ini.
Tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi kaum buruh Indonesia membutuhkan solusi yang holistik dan berkelanjutan. Melalui peringatan May Day ini, harapan besar disampaikan agar pemerintah dapat lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat, terutama dalam hal perlindungan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja. Dukungan yang diberikan kepada tokoh seperti Prabowo Subianto mencerminkan keinginan kuat masyarakat untuk melihat perubahan nyata di masa depan.