Bank digital yang dimiliki oleh CT Corpora, PT Allo Bank Indonesia Tbk., mencatat kinerja yang cukup menjanjikan pada awal tahun fiskal 2025. Perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih setelah pajak sebesar 2% secara tahunan, dengan total pendapatan sebesar Rp113 miliar untuk tiga bulan pertama hingga Maret 2025. Peningkatan ini didorong oleh perbaikan signifikan dalam operasional bank. Pendapatan operasional naik hampir sepertiga dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai Rp387 miliar.

Kinerja finansial yang solid tercermin dari peningkatan pendapatan bunga bersih dan fee based income. Pendapatan bunga bersih meningkat hampir 20%, mencapai Rp312 miliar, berkat pertumbuhan kredit yang fokus pada segmen ritel. Secara keseluruhan, portofolio kredit meningkat 1,7% menjadi Rp6,95 triliun pada akhir kuartal I-2025. Selain itu, kualitas pinjaman tetap terjaga dengan rasio Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) berturut-turut sebesar 1,5% dan 0,5%. Meski demikian, ada penurunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,74% menjadi Rp4,95 triliun, menyebabkan loan to deposit ratio meningkat menjadi 140,32%.

Dengan fondasi permodalan yang kuat, Allo Bank mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 93,4%, jauh melampaui persyaratan minimum regulator. Ekuitas bank juga meningkat positif sebesar 6% secara tahunan menjadi Rp7,38 triliun, didorong oleh retensi laba dan penghasilan berkelanjutan. Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menjelaskan bahwa strategi bisnis hybrid akan menjadi fokus utama pada tahun 2025. Integrasi antara aktivitas ritel dan korporasi akan memperkuat ekosistem digital bank, memberikan solusi inovatif bagi nasabah.

Transformasi menuju model bisnis digital-first dan integrasi layanan finansial dengan mitra eksternal adalah langkah penting dalam era digitalisasi. Melalui pendekatan ini, Allo Bank tidak hanya memenuhi kebutuhan transaksi modern tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan mitra bisnisnya. Dengan strategi yang matang, bank ini berupaya memimpin transformasi industri perbankan sambil menjaga stabilitas dan kenyamanan bagi semua pemangku kepentingan.