Pada perkembangan terbaru, bank-bank sentral di dua negara Pasifik telah mengambil tindakan signifikan untuk merespons kondisi ekonomi global. Di Selandia Baru, otoritas moneter memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga acuan sebesar 50 basis poin hingga mencapai 3,75%. Ini merupakan langkah keempat yang diambil oleh Bank Sentral Selandia Baru sejak Agustus tahun lalu. Keputusan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelonggaran kebijakan moneternya.
Berbeda dengan Selandia Baru, Bank Sentral Australia juga turut melakukan penyesuaian suku bunga acuan. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun, RBA memilih untuk memangkas tingkat bunga ini. Langkah ini mencerminkan respons terhadap situasi inflasi yang lebih rendah, memberikan ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Kedua bank sentral ini kini bergerak sejalan dengan tren global dimana banyak negara lain juga telah menurunkan suku bunga mereka.
Dengan adanya perubahan kebijakan ini, kedua negara berharap dapat merangsang aktivitas ekonomi dan meningkatkan daya saing pasar mereka. Pelonggaran suku bunga ini diharapkan akan membantu mengurangi beban biaya pinjaman bagi bisnis dan konsumen, serta mendorong investasi dan belanja. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua bank sentral untuk mendukung stabilitas ekonomi dan kemakmuran masyarakat.