Telah ditemukan ketiga demonstran yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak usai mengikuti aksi penolakan terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di Gedung DPRD Kota Malang. Ketiganya dalam kondisi aman dan sudah kembali ke rumah masing-masing. Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Siagian, memastikan bahwa seluruh peserta aksi yang sempat kehilangan kontak telah ditemukan pada hari Rabu dini hari. Nama-nama mereka adalah Yasser Asad, Iqbarullah, dan Theodoric Valentino Hartanto atau lebih dikenal dengan nama Nino. Selain itu, para korban luka akibat aksi tersebut juga mendapatkan perhatian medis dari tim dokter kesehatan Polri.
Pada malam harinya, informasi tentang ketiga aktivis ini mulai beredar setelah pihak LBH Pos Malang melakukan konfirmasi. Daniel menjelaskan bahwa selama beberapa waktu, komunikasi dengan ketiga individu tersebut terputus karena situasi yang tidak menentu pasca-aksi. Namun, setelah proses pencarian intensif, mereka berhasil ditemukan tanpa cedera serius. “Kami lega bahwa ketiganya kini berada di lingkungan yang aman,” ungkap Daniel kepada wartawan.
Di sisi lain, dua demonstran lainnya masih memerlukan perawatan medis lanjutan. Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Turaichan Azuri, yang mengalami luka kepala cukup parah, telah diperbolehkan untuk menjalani rawat jalan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan. Menurut laporan medis, kondisinya stabil meskipun membutuhkan pengobatan lanjutan.
Sementara itu, Naufal Helmi harus menjalani operasi akibat patah tulang rahang yang dialaminya. Saat ini, dia sedang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Pihak keluarga serta tim hukum menyatakan bahwa Naufal akan segera menjalani tindakan bedah guna mempercepat pemulihan.
Berkaitan dengan tindak lanjut kasus ini, rencana telah disusun oleh pihak LBH Pos Malang untuk mengambil barang-barang milik demonstran yang sebelumnya diamankan oleh kepolisian. "Pada pagi hari nanti, kami bersama empat massa aksi yang kemarin ditahan akan mengunjungi Polresta Malang Kota untuk mengambil barang-barang penting yang disita," kata Daniel.
Dengan ditemukannya ketiga demonstran yang sempat hilang, harapan untuk penyelesaian damai terkait aksi protes ini semakin besar. Meski demikian, upaya mediasi dan dukungan bagi korban tetap menjadi prioritas utama. Semua pihak berharap agar situasi dapat dikembalikan ke jalur normal tanpa adanya korban tambahan.