Pasar
Langkah Strategis Emiten Indonesia untuk Meningkatkan Kepercayaan Pasar
2025-04-10

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 16 emiten telah melaporkan rencana buyback saham tanpa harus menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Total dana yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp12,69 triliun. Meskipun jumlah tersebut masih belum cukup untuk menutup capital outflow asing yang tercatat hingga Rp33 triliun, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa buyback ini menjadi salah satu cara untuk meredam penurunan IHSG yang sudah mencapai 12% sejak awal tahun.

Dalam upaya memulihkan performa pasar modal domestik, buyback saham menjadi strategi penting bagi perusahaan publik. Langkah ini dilakukan oleh berbagai emiten besar seperti Medikaloka Hermina (HEAL), Jaya Real Property (JRPT), dan Bukalapak.com (BUKA). Setiap emiten memiliki periode serta besaran anggaran yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing. Misalnya, Mayora Indah (MYOR) mengalokasikan dana sebesar Rp1 triliun selama tiga bulan mulai dari Maret hingga Juni 2025.

Tidak hanya bergantung pada buyback, BEI juga menyoroti potensi lain dalam mendongkrak IHSG, yakni melalui partisipasi aktif dari institusi domestik dan investor ritel. Dengan komunikasi intensif antara pihak bursa dan pelaku pasar, diharapkan ekspektasi pasar akan lebih positif ke depannya.

Selain itu, beberapa emiten seperti Bank Central Asia (BBCA) dan Medco Energi Internasional (MEDC) turut berpartisipasi dengan total alokasi mencapai Rp1 triliun dan Rp790 miliar, berturut-turut. Program ini dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan semester kedua tahun 2025, memberikan waktu cukup bagi para emiten untuk merealisasikan target mereka.

Pasar modal Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan signifikan akibat aliran modal asing yang keluar dari negara. Namun, langkah-langkah proaktif dari emiten dan kerjasama lintas sektor diyakini dapat membantu memperbaiki situasi tersebut. Melalui kombinasi buyback saham, dukungan dari investor lokal, serta strategi lainnya, harapan besar diarahkan kepada pemulihan IHSG secara bertahap.

Keputusan emiten untuk melakukan buyback saham menunjukkan upaya serius dalam menjaga stabilitas pasar modal nasional. Meskipun jumlah dana buyback belum setara dengan modal asing yang keluar, tetap saja langkah ini menjadi indikator positif bagi masa depan pasar modal Indonesia. Kolaborasi antara semua pihak terkait diprediksi akan semakin memperkuat optimisme pelaku pasar di tengah dinamika global yang cenderung tidak menentu.

more stories
See more