Pasar
Optimisme Pasar Saham Indonesia Ditopang Kebijakan Trump
2025-04-10

Pasar saham Tanah Air memulai hari dengan antusiasme tinggi, didorong oleh kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat. Pada awal sesi perdagangan Kamis pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang mengesankan dengan peningkatan signifikan lebih dari 4%. Optimisme ini juga tercermin dari pergerakan sektor-sektor utama di bursa yang hampir seluruhnya membukukan kenaikan.

Sektor teknologi mencatat pertumbuhan paling pesat, diikuti oleh energi dan keuangan. Aktivitas transaksi pada sesi perdagangan tersebut terbilang sangat aktif, dengan total nilai transaksi melebihi Rp 652 miliar. Emiten bank milik negara menjadi sorotan utama karena kontribusi besar mereka dalam mendorong kinerja IHSG. Beberapa saham bank BUMN melonjak tajam, termasuk BMRI, BBNI, dan BBRI. Hal ini dipicu oleh ekspektasi positif terhadap pembagian dividen yang cukup besar kepada para pemegang saham.

Pertumbuhan pasar modal Indonesia mendapat dukungan tambahan dari pengumuman Presiden Donald Trump yang menunda penerapan tarif dagang lebih tinggi selama 90 hari untuk mayoritas mitra dagang AS. Keputusan ini memberikan angin segar bagi pelaku pasar global, meskipun China tidak termasuk dalam skema penundaan tersebut. Sebaliknya, tarif untuk produk-produk China dinaikkan secara drastis menjadi 125%. Meskipun perang dagang belum sepenuhnya berakhir, langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan internasional dalam waktu dekat.

Kebijakan perdagangan yang progresif dapat menjadi momentum penting bagi ekonomi dunia untuk pulih dari tekanan geopolitik. Dengan penundaan tarif, banyak negara memiliki kesempatan untuk bernegosiasi lebih lanjut guna mencapai solusi yang saling menguntungkan. Ini juga menjadi indikator bahwa kolaborasi internasional tetap menjadi prioritas dalam menjaga stabilitas ekonomi global. Di sisi lain, pelaku pasar harus tetap waspada terhadap potensi volatilitas yang mungkin timbul akibat ketidakpastian kebijakan dagang di masa mendatang.

more stories
See more