Pasar
Sebelas Belas Emiten Raksasa Umumkan Program Buyback Saham
2025-04-10

Dalam perkembangan terbaru di pasar modal Indonesia, sejumlah perusahaan tercatat telah mengumumkan rencana pembelian kembali saham mereka tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Langkah ini diambil sebagai strategi untuk meningkatkan nilai saham dan memperkuat kepercayaan investor. Dengan dukungan regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), belasan emiten besar termasuk perusahaan properti, bank, dan industri agrikultur telah mengajukan program buyback dengan alokasi dana yang signifikan.

Daftar Emiten dan Detail Program Buyback

Pada hari Selasa di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pejabat OJK menyebutkan bahwa sebanyak 16 emiten telah mendaftarkan diri dalam program pembelian ulang saham mereka. Di antara daftar tersebut, nama-nama seperti PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencuat dengan anggaran masing-masing hingga Rp100 miliar dan Rp450 miliar. Perusahaan jalan tol Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) juga turut ambil bagian dengan maksimal Rp815,61 miliar.

Di sektor perbankan, Bank Central Asia (BCA) mengalokasikan dana hingga Rp1 triliun untuk membeli kembali sahamnya, sementara Bank Panin menyiapkan Rp500 miliar guna tujuan serupa. Produsen makanan ringan Mayora Indah Tbk (MYOR) dan anak usaha Bukalapak.com Tbk (BUKA) pun tidak mau ketinggalan dengan total alokasi lebih dari Rp1 triliun.

Program ini berlangsung selama beberapa bulan ke depan, mulai dari Maret hingga Juli 2025, bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Misalnya, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menjalankan buyback hingga tiga bulan ke depan dengan anggaran Rp25 miliar, sedangkan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menggunakan kas internal senilai Rp2 triliun untuk membeli kembali 250 juta sahamnya.

Berbagai alasan dikemukakan oleh para pengurus perusahaan, termasuk upaya menjaga stabilitas harga saham, optimalisasi modal, serta memberikan manfaat jangka panjang kepada pemegang saham.

Sebagai tambahan, perusahaan-perusahaan ini menekankan pentingnya transparansi informasi dan pelaksanaan yang sesuai aturan agar dapat dipercaya secara luas oleh pasar.

Untuk contoh lebih spesifik, PT Medco Energi Internasional (MEDC) menggunakan US$50 juta dari kas internal untuk buyback yang dimulai April 2025. Emiten ini berkomitmen pada langkah strategis yang bertujuan menciptakan nilai lebih bagi investor.

Terakhir, Colorpak Indonesia (CLPI) menjadi salah satu peserta dengan anggaran terendah yakni Rp5 miliar, namun tetap menunjukkan komitmennya terhadap stabilitas perusahaan.

Secara keseluruhan, langkah buyback ini diharapkan bisa mendongkrak performa saham serta menarik minat investor baru.

Dari perspektif jurnalis, fenomena buyback massal ini memberikan gambaran tentang respons cepat korporasi terhadap dinamika pasar global. Hal ini juga menunjukkan keberanian perusahaan dalam mengambil tindakan proaktif untuk melindungi nilai investasi mereka di tengah ketidakpastian ekonomi. Bagi investor, ini adalah kesempatan baik untuk mempertimbangkan ulang portofolio saham yang dimiliki. Namun, penting pula untuk melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan akhir.

more stories
See more