Pada akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan dengan kenaikan meskipun menghadapi volatilitas yang cukup signifikan. Kenaikan ini didorong oleh sejumlah saham unggulan dari perusahaan besar seperti Bakrie, Salim, dan bank-bank jumbo nasional. Dalam sesi Jumat (11/4/2025), saham-saham tersebut memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan indeks pasar modal Indonesia. Selain itu, investor asing juga aktif melakukan pembelian bersih pada beberapa emiten tertentu.
Dalam hari perdagangan yang penuh dinamika, IHSG mencatat kenaikan 0,13% dan berakhir di angka 6.262,22. Pada kesempatan ini, saham milik grup Bakrie dan Salim menjadi penyumbang utama kenaikan indeks. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyumbangkan lebih dari delapan poin indeks, sementara PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memberikan tambahan tujuh poin. Di sisi lain, saham BMRI dan BBNI turut memperkuat IHSG karena adanya harapan dividen bagi pemegang saham mereka.
Dalam konteks internasional, investor asing tampaknya masih optimistis terhadap pasar modal Indonesia. Meski ada penjualan bersih sebesar Rp214,36 miliar di seluruh pasar, pembelian bersih sebesar Rp44,61 miliar dilakukan di pasar reguler. Beberapa saham seperti BBCA, BBNI, dan ANTM menjadi incaran utama asing dengan total pembelian hingga ratusan miliar rupiah.
Di tengah gejolak ekonomi global, pergerakan positif IHSG pada perdagangan tersebut membuktikan bahwa investor domestik maupun asing tetap percaya pada potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dari data Stockbit, sepuluh saham teratas dengan pembelian bersih tertinggi termasuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Rp224,65 miliar, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) senilai Rp70,40 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp65,28 miliar.
Perdagangan ini berlangsung di tengah kebijakan pembagian dividen oleh BMRI dan BBNI, yang diperkirakan akan meningkatkan daya tarik saham-saham tersebut.
Sebagai catatan penting, perdagangan saham di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang kuat, terutama dalam menjaga stabilitas IHSG di tengah tantangan global.
Dari perspektif seorang jurnalis, lonjakan IHSG yang ditopang oleh saham-saham unggulan menunjukkan betapa pentingnya strategi investasi yang baik dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Bagi para investor, momen ini adalah peluang untuk melihat mana saham yang benar-benar memiliki fundamental kuat serta daya tarik jangka panjang. Aktivitas pembelian asing juga menjadi indikator bahwa pasar modal Indonesia tetap menarik secara global, bahkan di saat kondisi ekonomi sedang fluktuatif. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi investor lokal untuk lebih yakin terhadap potensi pasar dalam negeri.