Pasar
Penguatan Rupiah Ditopang Penurunan Dolar AS dan Sentimen Dagang Positif
2025-04-14

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren penguatan di tengah performa greenback yang melemah. Berdasarkan catatan analisis pasar, mata uang Indonesia menguat seiring dengan penurunan indeks dolar AS ke bawah level 100.

Situasi ini mencerminkan dinamika global yang memengaruhi pergerakan kurs internasional. Pada akhir pekan lalu, rupiah berhasil ditutup di angka Rp16.790 per dolar AS, naik sebesar 0,03%. Sementara itu, dolar AS merosot hingga 1,12%, mencapai posisi terlemahnya dalam dua tahun terakhir.

Inflasi AS yang melambat menjadi salah satu faktor utama pelemahan dolar. Data resmi menunjukkan bahwa inflasi tahunan di bulan Maret turun menjadi 2,4% secara year-on-year (yoy), angka terendah sejak September lalu. Kondisi ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2,6%, yang kemudian berdampak pada sentimen investor global.

Di sisi lain, ketegangan perdagangan antarnegara juga mulai mereda setelah keputusan Presiden AS untuk menunda kenaikan tarif selama 90 hari bagi sebagian besar mitra dagangnya. Langkah tersebut dipicu oleh komunikasi positif dari lebih dari 75 negara yang siap membahas isu-isu dagang secara damai. Hal ini memberikan dorongan kepada mata uang emerging markets seperti rupiah untuk cenderung stabil bahkan menguat.

Kekuatan rupiah saat ini tampak dari potensi teknikal untuk melanjutkan penguatan menuju level support Rp16.660 per dolar AS. Meskipun demikian, resistensi masih perlu diwaspadai di area Rp16.940–Rp17.000 per dolar AS. Ini merupakan batas penting yang dapat menentukan apakah rupiah akan tetap kuat atau justru mengalami tekanan kembali.

Pada dasarnya, kondisi ekonomi global yang semakin kondusif dan sikap diplomatik terkait perdagangan internasional membuka peluang bagi stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan langkah-langkah bijaksana dari para pemimpin dunia serta data ekonomi yang mendukung, harapan untuk menjaga keseimbangan moneter dapat tercapai tanpa harus mengorbankan stabilitas pasar.

more stories
See more