Saham Unilever Indonesia (UNVR) mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan awal Jumat di Jakarta. Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan memutuskan untuk menyalurkan seluruh laba tahun buku 2024 sebagai dividen kepada para pemegang sahamnya. Dalam satu minggu, kenaikan mencapai 33%, sementara dalam sebulan naik hingga 41%. Perusahaan telah berkomitmen untuk melanjutkan pembayaran dividen penuh di tahun 2025, dengan catatan kinerja positif pada kuartal pertama yang mencakup penjualan domestik dan marjin laba yang meningkat.
Pada pagi hari yang cerah di Jakarta, tepatnya pada hari Jumat (25/4/2025), pasar saham menyaksikan lonjakan dramatis dari saham UNVR. Peningkatan ini terjadi setelah pengumuman bahwa UNVR akan memberikan dividen sebesar 100% dari laba bersih pada tahun buku 2024. Harga saham bahkan sempat mencapai Rp 1.865 per saham, sebuah rekor baru bagi emiten tersebut.
Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk Neeraj Lal menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan pemegang saham. Selain itu, kinerja kuat pada kuartal pertama tahun 2025 mendukung keputusan ini. Penjualan bersih perusahaan mencapai Rp 9,5 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Pertumbuhan penjualan domestik meningkat sebesar 21,6% dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara marjin laba sebelum pajak naik hingga 16,8%.
Meskipun demikian, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengakui tantangan yang dihadapi oleh perusahaan terkait harga saham dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ia optimis bahwa konsistensi dalam pembayaran dividen akan membantu memulihkan kepercayaan investor.
Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, langkah UNVR untuk membagikan seluruh laba sebagai dividen adalah indikasi kuat dari komitmen perusahaan terhadap pemegang saham. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan eksternal, manajemen tetap fokus pada tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan. Strategi ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan distribusi pendapatan kepada investor.