Berbagai manfaat pensiun diterima oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah menyelesaikan masa jabatan mereka. Undang-undang tertentu telah mengatur besaran dan ketentuan pembayaran pensiun ini secara rinci. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, anggota DPR mendapatkan tunjangan seumur hidup dengan persentase tertentu dari gaji pokok mereka selama masih aktif.

Pembayaran pensiun ini didasarkan pada lama masa kerja dan posisi yang diemban. Untuk setiap bulan masa kerja, mereka menerima 1% dari dasar pensiun, dengan batasan minimal 6% dan maksimal 75%. Selain itu, jika anggota DPR memiliki pasangan yang masih hidup setelah meninggal dunia, maka pasangan tersebut akan menerima sebagian dari tunjangan pensiun tersebut. Jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan apa yang diterima saat masih hidup.

Tunjangan hari tua juga menjadi bagian dari manfaat pensiun. Setiap anggota DPR yang pensiun akan menerima sejumlah uang tunai sekaligus sebagai bentuk penghargaan atas layanan mereka. Besarnya tunjangan ini mencapai Rp 15 juta dan dibayarkan satu kali saja. Ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi para anggota DPR selama menjabat dan menunjukkan pentingnya memberikan kepastian finansial kepada mereka yang telah berdedikasi dalam pelayanan publik.