Berita
Masa Depan Gelap Mahasiswa Asing di AS Akibat Kebijakan Ketat
2025-04-19

Ratusan mahasiswa internasional yang menuntut ilmu di Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi ketidakpastian hukum akibat tindakan keras pemerintahan sebelumnya, khususnya terkait protes pro-Palestina. Para pelajar berbakat ini telah memperoleh gelar, bekerja di perusahaan rintisan, serta menjadi bagian penting dalam laboratorium-laboratorium universitas di seluruh negeri. Namun, kebijakan deportasi besar-besaran yang dicanangkan pada masa pemerintahan Donald Trump membuat mereka kehilangan status hukum, bahkan setelah mendapatkan pekerjaan dan izin kerja.

Ketegangan semakin meningkat bagi para mahasiswa asing ini, termasuk salah satu lulusan Universitas Boston. Ia merasa semakin tidak diterima di AS karena sikap politik yang diambil pemerintah. Meskipun pasar Amerika dikenal sebagai tempat yang kompetitif, ia percaya bahwa pengalaman belajar di sana dapat membuka pintu kesempatan global dalam bidang keuangan.

Setelah berhasil lulus dan bekerja sebagai analis kuantitatif, nasibnya berubah drastis. Email tak terduga yang diterimanya mengungkapkan bahwa catatan visa pelajar digitalnya telah dihapus secara administratif oleh otoritas federal. Kejadian serupa juga dialami lebih dari 1.000 mahasiswa internasional lainnya sejak Presiden Trump menjabat pada Januari beberapa tahun lalu.

Pengacara imigrasi Cassie Cai dari Los Angeles menyatakan bahwa banyak kliennya hidup dalam ketakutan akan masa depan mereka. Status legal mereka yang hilang tidak hanya memengaruhi karier profesional, tetapi juga ambisi akademis mereka untuk berkembang di negara dengan sistem pendidikan tinggi yang canggih.

Tindakan ini mencerminkan dampak luas dari kebijakan imigrasi yang diperketat, yang memaksa para talenta internasional untuk mempertimbangkan kembali peluang mereka di AS. Mereka harus menemukan jalur baru atau kembali ke negara asal tanpa memiliki jaminan masa depan yang jelas. Dengan situasi ini, kontribusi signifikan dari mahasiswa internasional terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di AS tampaknya mulai surut.

Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya posisi mahasiswa asing di AS, meskipun mereka telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi dan inovasi negara tersebut. Tanpa adanya kebijakan yang lebih inklusif, risiko kehilangan bakat global terbaik menjadi ancaman nyata bagi masa depan pendidikan tinggi dan industri di AS.

more stories
See more