Pihak kepolisian di wilayah Jakarta Pusat melaksanakan Operasi Brantas Jaya 2025, yang bertujuan untuk menjaga ketertiban umum dengan menurunkan atribut organisasi masyarakat (ormas) yang ditempatkan secara sembarangan di ruang publik. Selain itu, operasi ini juga berhasil mengungkap praktik pemerasan liar oleh sekelompok individu di area Thamrin City. Dengan penegakan aturan yang tegas, kepolisian berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari gesekan antar kelompok maupun aksi kriminal.
Dalam rangka memastikan ketertiban dan keamanan di ibu kota, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat meluncurkan serangkaian upaya strategis. Salah satu langkah penting adalah penurunan 109 bendera serta dua spanduk milik berbagai ormas di seluruh wilayah Jakarta Pusat. Upaya ini dilakukan guna menghindari potensi konflik horizontal yang dapat meresahkan masyarakat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa simbol-simbol kelompok tidak boleh mendominasi ruang publik tanpa kontrol. Wilayah Sawah Besar menjadi lokasi utama dalam operasi ini, dengan jumlah pengambilan atribut terbanyak, yakni 32 bendera. Sementara itu, polisi juga berhasil menangkap dua pelaku pemerasan ilegal di Thamrin City, Tanah Abang. Mereka diduga meminta uang kepada sopir truk sebesar Rp20.000 per kendaraan dengan ancaman intimidasi. Kasus ini diproses berdasarkan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Berkaitan dengan hal ini, pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk memberantas semua bentuk premanisme dan menjaga stabilitas sosial di kawasan tersebut.
Selain itu, operasi ini diharapkan menjadi contoh nyata bagi masyarakat akan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan.
Di sisi lain, keberhasilan ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk lebih aktif bekerja sama dengan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban umum.
Melalui langkah-langkah seperti ini, diharapkan Jakarta Pusat dapat menjadi wilayah yang lebih kondusif bagi semua warganya.
Operasi ini menunjukkan bagaimana tindakan preventif dan represif dapat dilakukan secara bersamaan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, laporan ini membuktikan betapa pentingnya kerja sama antara instansi pemerintahan dan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik. Langkah-langkah tegas yang diambil oleh kepolisian bukan hanya menunjukkan komitmen terhadap penegakan hukum, tetapi juga memberikan rasa aman bagi warga setempat. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat turut serta menjaga ketertiban dan melaporkan segala bentuk aktivitas ilegal kepada pihak berwenang.