Pasar
Pelemahan Rupiah Mengikuti Ketidakpastian Perang Dagang Global
2025-02-28

Rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dolar AS di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurut data yang dirilis oleh Refinitiv, mata uang Indonesia melemah 0,76% pada Jumat (28/02/2025) hingga mencapai Rp16.570 per dolar AS. Situasi ini berlanjut dari pelemahan sebelumnya pada hari Kamis dengan depresiasi 0,49%. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini adalah kebijakan proteksionisme ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah AS, khususnya ancaman tarif baru terhadap negara-negara tetangga.

Kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump telah menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir. Pengumuman tentang penerapan tarif impor sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada serta tambahan 10% untuk produk-produk China mulai 4 Maret 2025 menambah ketidakpastian di pasar global. Kebijakan ini sebelumnya sempat ditangguhkan selama sebulan, namun pengumuman kembali penerapan tarif tersebut membuat pelaku pasar merasa cemas.

Ekonomi Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah kali ini dipicu oleh lonjakan volatilitas dan aksi ambil untung oleh investor. Selain itu, permintaan dolar AS yang meningkat dari pelaku ekonomi domestik juga berperan penting. Permintaan ini terutama berasal dari kebutuhan pembayaran akhir bulan, seperti pembayaran utang, bunga, dan barang-barang impor, termasuk bahan baku produksi dan barang konsumsi, yang biasanya meningkat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.

Ketidakpastian global dan kebijakan proteksionisme ekonomi AS telah mempengaruhi psikologi pelaku pasar, menyebabkan rupiah melemah secara signifikan. Situasi ini menunjukkan betapa sensitifnya ekonomi Indonesia terhadap perubahan kebijakan ekonomi global, terutama ketika melibatkan negara-negara besar seperti AS. Diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dampak jangka panjang dari ketidakpastian ini terhadap stabilitas ekonomi nasional.

more stories
See more