Dua pejabat senior di Bank Negara Indonesia (BNI) baru-baru ini telah melakukan pembelian saham dalam jumlah signifikan. Aktivitas ini mencerminkan kepercayaan mereka terhadap potensi pertumbuhan bank tersebut. Transaksi dilakukan oleh Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, dan Hussein Paolo Kartadjoemena, yang menjabat sebagai Direktur Digital dan Perbankan Transaksi Terpadu. Keduanya membeli saham dengan tujuan investasi jangka panjang.

Menariknya, pembelian ini terjadi ketika harga saham sedang mengalami penurunan. Royke menginvestasikan dana sebesar Rp 750,38 juta untuk memperoleh 186.200 unit saham. Setelah transaksi ini, kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 6.204.141 unit atau setara dengan 0,0166% dari total saham beredar. Sementara itu, Paolo membeli total 268.300 unit saham dalam dua tahap, dengan total pengeluaran sekitar Rp 1,1 miliar. Jumlah saham yang dimilikinya kini bertambah menjadi 3.075.911 unit atau 0,08% dari saham yang beredar.

Pada bulan Maret 2025, harga saham BNI mengalami penurunan sebesar 1,96% hingga mencapai posisi 4.490 per saham. Meskipun demikian, langkah-langkah strategis seperti pembelian saham oleh manajemen senior dapat memberikan sinyal positif kepada investor bahwa bank memiliki prospek yang kuat dan berkelanjutan. Ini menunjukkan komitmen kuat dari para pemimpin bank untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas institusi keuangan tersebut.