Pada awal Maret 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumumkan bahwa salah satu dewan direksinya telah melakukan pembelian saham. Direktur Utama BRI, Sunarso, membeli sejumlah saham BBRI dalam transaksi yang mencapai ratusan juta rupiah. Transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi dan peningkatan kepemilikan langsung. Selain itu, JP Morgan juga meningkatkan rekomendasi saham perbankan besar di Indonesia, termasuk BBRI, menunjukkan optimisme terhadap performa masa depan. Meskipun sektor ini mengalami penurunan harga saham, analis melihat potensi pemulihan teknis jangka pendek.
Pada hari Selasa, tanggal 4 Maret 2025, informasi keterbukaan dari Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa Sunarso membeli 212.800 lembar saham BBRI. Harga per saham saat transaksi tersebut adalah Rp3.630, sehingga total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp770 juta. Tujuan utama dari pembelian ini adalah untuk mendukung investasi dan meningkatkan kepemilikan saham secara langsung. Sebelumnya, Sunarso memiliki 5.868.656 lembar saham BBRI, dan setelah transaksi ini, jumlahnya bertambah menjadi 6.081.456 lembar.
Situasi pasar saham Indonesia baru-baru ini mengalami fluktuasi, dengan aksi jual yang signifikan. Namun, JP Morgan memberikan pandangan yang lebih positif terhadap saham-saham perbankan, khususnya BBRI. Analis Harsh Wardhan Modi menaikkan rating BBRI dari netral menjadi overweight, mengindikasikan bahwa saham ini diperkirakan akan tampil lebih baik di masa mendatang. Target harga saham BBRI diproyeksikan mencapai Rp4.200 berdasarkan model evaluasi keuangan yang digunakan.
Kondisi pasar yang menurun tidak hanya mempengaruhi saham BBRI, tetapi juga bank-bank milik negara lainnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13% secara year to date (YtD), sementara saham bank BUMN anjlok hingga 17%. Meski demikian, analisis menunjukkan adanya potensi pemulihan jangka pendek, terutama karena harga saham telah mencapai level yang sulit dipertahankan dalam kondisi bearish. Dengan proyeksi hati-hati, ada harapan bahwa sektor perbankan dapat bangkit kembali dalam waktu dekat.
Dengan langkah-langkah strategis seperti peningkatan kepemilikan saham oleh manajemen dan rekomendasi positif dari analis, sektor perbankan Indonesia, termasuk BBRI, tampaknya sedang menuju pemulihan. Meski tantangan masih ada, prospek jangka panjang tetap menjanjikan, didukung oleh analisis fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan di masa mendatang.