Pasar
Pemulihan IHSG Ditopang Sektor Teknologi di Akhir Sesi
2025-04-21

Pasar saham Indonesia menunjukkan pergerakan yang dinamis pada hari Senin, dengan penutupan yang cukup memuaskan. Meskipun mengalami volatilitas sepanjang hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik naik ke level 6.445,97. Kenaikan ini didorong oleh penguatan dari sektor teknologi yang memberikan kontribusi signifikan.

Berbagai faktor memengaruhi performa pasar hari itu. Pada awal perdagangan, IHSG membuka dengan optimisme, namun seiring waktu, tekanan menjadikan indeks ini masuk ke wilayah negatif di akhir sesi pertama. Kendati demikian, upaya pemulihan terlihat jelas pada sesi kedua, meskipun sempat tersandung kembali ke zona merah. Baru pada detik-detik terakhir, IHSG mampu bangkit dan menutup dengan catatan positif. Emiten-emiten seperti DCII menjadi penyumbang utama dalam mendorong indeks naik, sementara BBCA malah menyeret laju IHSG karena pelemahan harga sahamnya.

Kondisi global juga turut mempengaruhi sentimen pasar lokal. Aksi jual oleh investor asing yang telah mencapai Rp 49,57 triliun sejak awal tahun ini menciptakan atmosfer yang cenderung pesimistis. Tegangnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China menambah ketidakpastian pasar. Ancaman tarif tinggi dari Washington terhadap produk-produk China membuat investor lebih berhati-hati. Dalam negeri, para pelaku pasar menanti langkah penting dari Bank Indonesia, yang akan memutuskan kebijakan suku bunga pada Rabu mendatang. Harapan akan pemotongan suku bunga menjadi salah satu elemen yang ditunggu-tunggu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Keputusan strategis baik di tingkat domestik maupun internasional sangatlah penting untuk menjaga stabilitas pasar keuangan. Optimisme masih bisa tumbuh jika langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter dapat mengimbangi dampak negatif dari ketegangan perdagangan global. Selain itu, dukungan dari sektor-sektor potensial seperti teknologi membuktikan bahwa inovasi dan adaptasi dapat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi masa kini.

more stories
See more