Gambaran tentang peran gunung suci dalam pembangunan kerajaan kuno di Jawa Timur memberikan wawasan mendalam terhadap konsep spiritual yang menjadi dasar pembangunan. Berbagai peninggalan sejarah menunjukkan bahwa gunung-gunaung tertentu dianggap sebagai pusat kosmologi yang membantu menentukan lokasi bangunan penting. Dengan memanfaatkan keyakinan spiritual, para raja pada masa lalu berhasil menciptakan tata letak arsitektur yang harmonis dengan alam.

Para ahli arkeologi mengungkap bahwa beberapa kerajaan besar di Jawa Timur menggunakan titik kosmos untuk merancang pembangunan ibu kota dan kompleks suci mereka. Konsep ini didasarkan pada sistem mandala, di mana setiap kerajaan memiliki pusat kekuatan spiritual masing-masing. Misalnya, Kerajaan Airlangga menjadikan Gunung Walikukun di Tulungagung sebagai acuan utama, sementara Kerajaan Kediri lebih condong kepada Gunung Kelud. Banyak candi dan situs budaya dari era Kediri ditemukan mengarah langsung ke puncak gunung tersebut, seperti Gua Selomangleng dan Candi Klotok.

Majapahit, salah satu kerajaan paling kuat di Nusantara, juga mengadopsi prinsip serupa dengan menggunakan Gunung Penanggungan sebagai simbol kekuatan spiritual mereka. Situs-situs bersejarah seperti Trowulan dan Kumitir menunjukkan orientasi fisik yang jelas menuju gunung ini. Melalui pendekatan semacam itu, Majapahit berhasil menciptakan hubungan harmonis antara manusia, bangunan, dan lingkungan alam sekitarnya. Penggunaan gunung sebagai patokan spiritual tidak hanya merefleksikan kepercayaan agama tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap alam sebagai sumber kehidupan.

Pemahaman tentang bagaimana gunung suci menjadi elemen sentral dalam perencanaan kota kuno menunjukkan nilai-nilai yang sangat relevan hingga hari ini. Ide mengintegrasikan spiritualitas dengan pembangunan fisik dapat menginspirasi cara kita memandang perkembangan urban modern. Dengan menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, kita bisa belajar dari warisan leluhur untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan bermakna.