Sebuah inisiatif kolaboratif antara Universitas Pakuan Bogor (Unpak) dan kelompok tani di Desa Wirajaya, Kabupaten Bogor, telah menghadirkan pelatihan teknologi modern untuk membantu petani sawit. Program ini menawarkan pengenalan terhadap drone serta Internet of Things (IoT) sebagai alat untuk memetakan dan memantau limbah tandan kosong sawit di perkebunan. Pelatihan yang diselenggarakan oleh tim dari Sekolah Vokasi dan Fakultas MIPA Unpak bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi tepat guna. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai pendamping praktik lapangan, program ini juga berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan di sektor pertanian.
Dalam rangka mendukung pengelolaan sumber daya secara efektif, pelatihan ini mencakup berbagai aspek teknis. Salah satu fokus utama adalah pengoperasian drone untuk pemetaan area perkebunan. Para peserta diajak memahami cara menggunakan kamera dan sensor pada drone untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan potensi pencemaran akibat limbah sawit. Selain itu, simulasi langsung dilakukan di lapangan agar para petani dapat mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi mereka.
Tidak hanya berhenti pada penggunaan drone, pelatihan juga memperkenalkan konsep IoT sebagai alat tambahan untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time. Data yang dikumpulkan melalui drone dan perangkat IoT kemudian dianalisis bersama-sama oleh tim dan para petani. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi titik-titik dampak limbah sawit serta merumuskan strategi mitigasi yang tepat. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu petani membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam pengelolaan lahan mereka.
Keterlibatan mahasiswa dalam pelatihan ini menjadi salah satu elemen penting. Sebagai pendamping praktik di lapangan, mereka tidak hanya memberikan bimbingan teknis tetapi juga membangun hubungan sinergis antara perguruan tinggi dan komunitas setempat. Melalui interaksi langsung dengan petani, mahasiswa dapat memahami tantangan nyata yang dihadapi di sektor pertanian, sehingga memotivasi mereka untuk berkontribusi lebih lanjut di masa depan.
Selain edukasi teknis, pelatihan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya teknologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan perkebunan. Menurut Asep Denih dari FMIPA Unpak, program ini diharapkan dapat memacu adopsi teknologi digital di sektor pertanian. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa diyakini akan semakin memperkuat upaya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Inovasi yang dibawa oleh pelatihan ini menunjukkan bahwa teknologi modern bukan hanya milik industri besar, tetapi juga dapat diakses dan dimanfaatkan oleh kelompok tani lokal. Dengan dukungan dari tim Unpak, para petani di Desa Wirajaya kini memiliki alat yang lebih baik untuk mengelola limbah sawit dan menjaga keseimbangan ekosistem perkebunan mereka. Langkah ini menjadi contoh konkret bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diintegrasikan ke dalam praktik pertanian tradisional demi masa depan yang lebih hijau.