Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan menjelang hari libur May Day pada Rabu (30/4/2025). Kenaikan ini menjadi bagian dari tren reli yang berlangsung selama empat hari perdagangan berturut-turut. Pada penutupan, IHSG mencatat kenaikan 0,26% ke level 6.766,79 dengan total transaksi mencapai Rp 14,48 triliun. Meskipun sebagian besar saham menguat, ada beberapa emiten yang justru mengalami penjualan bersih oleh investor asing, terutama di sektor perbankan dan sumber daya alam.
Kenaikan IHSG dalam dua pekan terakhir menunjukkan optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi domestik. Investor asing mulai kembali membanjiri pasar modal Indonesia setelah sebelumnya cenderung melakukan aksi jual. Pada perdagangan Rabu tersebut, aliran dana asing mencatat pembelian bersih (net foreign buy) sebesar Rp 142,8 miliar di seluruh pasar, dengan fokus utama di pasar reguler. Namun, beberapa saham tetap dicatat sebagai target penjualan asing, seperti BMRI, BBRI, dan BRMS.
Saham PT Bank Mandiri (BMRI) menduduki posisi teratas dalam daftar penjualan bersih oleh investor asing dengan nilai Rp 271,59 miliar. Perusahaan perbankan lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), juga masuk dalam daftar ini dengan jumlah penjualan Rp 77,61 miliar. Tidak hanya sektor perbankan, sektor pertambangan seperti PT Bumi Resources Minerals (BRMS) juga mengalami tekanan serupa dengan net sell sebesar Rp 47,14 miliar.
Beberapa saham tambahan yang mengalami penjualan bersih antara lain CTRA, WIFI, SMGR, dan ADRO. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun secara keseluruhan pasar sedang mengalami penguatan, pemilihan saham tetap menjadi prioritas bagi para pelaku pasar. Dengan adanya data ini, analis pasar menyatakan perlunya investor untuk lebih selektif dalam memilih instrumen investasi.
Peningkatan aktivitas pasar modal di akhir April 2025 memberikan indikasi positif tentang sentimen global terhadap ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, beberapa saham tetap menghadapi tantangan karena masih menjadi sasaran utama penjualan oleh investor asing. Ke depan, dinamika ini kemungkinan akan terus memengaruhi performa pasar hingga awal bulan Mei.