Pada minggu kedua bulan Mei, pasar saham Indonesia mencatat kenaikan signifikan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sebesar 0,24%. Penutupan perdagangan pada hari Senin menunjukkan capaian IHSG di angka 6.831,95, meskipun aktivitas transaksi terlihat cenderung sepi. Dengan total nilai transaksi hanya mencapai Rp 10,52 triliun, para investor asing menjadi salah satu pendorong utama melalui pembelian bersih yang cukup besar. Berbagai saham unggulan dari berbagai sektor mendapatkan perhatian serius dari investor asing, membantu memperkuat tren positif IHSG dalam beberapa hari perdagangan terakhir.
Di awal perdagangan pekan tersebut, IHSG berhasil menunjukkan performa yang cukup baik, didukung oleh minat pembelian dari kalangan investor asing. Data resmi menunjukkan bahwa pembelian bersih asing mencapai Rp83,87 miliar di seluruh pasar dan lebih tinggi lagi di pasar reguler yakni Rp87,25 miliar. Sebaliknya, penjualan bersih hanya tercatat sebesar Rp3,39 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Aktivitas ini menjadi indikator penting bagi para pelaku pasar tentang sentimen positif yang sedang berkembang di pasar modal domestik.
Khususnya, sejumlah saham-saham unggulan menjadi incaran utama para investor asing. Perusahaan-perusahaan seperti PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., hingga PT Aneka Tambang Tbk. masuk ke dalam daftar saham yang paling banyak dibeli. Pembelian bersih untuk saham PT Bank Central Asia Tbk. saja mencapai Rp171,74 miliar, sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat pembelian sebesar Rp144,98 miliar. Selain itu, perusahaan tambang seperti PT Aneka Tambang Tbk. juga menarik perhatian dengan pembelian bersih Rp87,73 miliar.
Tidak hanya bank dan sektor pertambangan, perusahaan telekomunikasi serta industri hiburan turut meraih perhatian. Misalnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dan PT MD Entertainment Tbk. masing-masing dicatatkan dengan pembelian bersih Rp16,76 miliar dan Rp18,84 miliar. Kegiatan pembelian ini mencerminkan optimisme investor asing terhadap prospek jangka panjang sektor-sektor tersebut di Indonesia.
Ke depannya, kinerja IHSG diperkirakan akan semakin dipengaruhi oleh dinamika eksternal maupun domestik. Minat investor asing terhadap saham-saham unggulan diharapkan dapat terus meningkatkan likuiditas pasar dan memperkuat posisi IHSG secara keseluruhan. Dengan dukungan dari sektor-sektor strategis seperti perbankan, tambang, dan telekomunikasi, pasar modal Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh stabil di tengah ketidakpastian global.