Di ibu kota Indonesia, Jakarta, dua perusahaan transportasi umum, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan Perusahaan Umum Damri, baru saja memesan 80 unit bus listrik CKD dari produsen lokal PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. Ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan. Pesanan ini merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, di mana total armada bus listrik mencapai lebih dari 150 unit yang telah beroperasi melalui berbagai operator transportasi.
Dalam langkah strategis menuju masa depan transportasi publik yang hijau, Transjakarta dan Damri bekerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk untuk memperluas jaringan bus listrik di Jakarta. Proyek ini diperkirakan akan meningkatkan efisiensi penggunaan energi serta mengurangi emisi karbon di wilayah metropolitan tersebut.
Pada Senin (5/5/2025), Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono, menjelaskan bahwa pesanan terbaru ini adalah kelanjutan dari upaya sebelumnya yang melibatkan operator lain seperti Sinarjaya dan Mayasari Bakti. Dengan tambahan 80 bus listrik baru, Damri siap memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Jakarta.
Sebagai informasi tambahan, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, anak perusahaan Grup Bakrie, menghadapi tantangan finansial pada kuartal pertama tahun 2025. Laba bersih perusahaan turun drastis hingga 84% secara tahunan akibat kenaikan harga pokok penjualan dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Meski demikian, pendapatan bersih perusahaan naik tipis sebesar 6%, dari Rp205 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp218 miliar. Pembangunan pabrik di Magelang yang telah rampung diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik di masa mendatang.
Total aset perusahaan tumbuh sebesar 3% secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun pada Maret 2025, sementara total liabilitas meningkat 11% menjadi Rp502 miliar. Kenaikan utang ini digunakan untuk mendukung modal kerja guna memenuhi kebutuhan operasional dan ekspansi bisnis.
Menariknya, meskipun industri otomotif nasional masih belum sepenuhnya pulih, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah dan swasta untuk memajukan teknologi kendaraan listrik di Indonesia.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, inisiatif ini bukan hanya soal penambahan armada transportasi umum tetapi juga simbol transformasi besar-besaran menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Langkah ini patut diapresiasi karena tidak hanya membantu mengurangi polusi udara di Jakarta tetapi juga mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, harapan besar ada pada generasi muda untuk semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan global.