Dalam upaya memperkuat daya tarik pasar modal domestik, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana melakukan kunjungan ke Hong Kong guna bertemu dengan para investor global. Kunjungan ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan investor asing terhadap kondisi pasar saham Indonesia yang sedang mengalami penurunan. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut akan membahas perkembangan terkini dan potensi investasi di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi antara BEI dan Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEX), diharapkan perusahaan-perusahaan lokal dapat memiliki akses lebih luas ke pasar internasional.
Pada hari Kamis pekan ini, tepatnya tanggal 8 Mei 2025, delegasi dari Bursa Efek Indonesia akan berangkat ke Hong Kong untuk melangsungkan serangkaian diskusi dengan investor global. Pertemuan ini diinisiasi oleh Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, yang menegaskan pentingnya membangun kembali kepercayaan investor asing setelah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp69,8 triliun dalam satu bulan terakhir. Dalam acara yang diadakan di Gedung BEI pada Senin (5/5/2025), Jeffrey menyampaikan bahwa rencana ini bertujuan untuk merevitalisasi partisipasi investor ritel dan institusi di pasar modal Indonesia.
Di tengah tantangan tersebut, BEI juga memperkenalkan pencapaian luar biasa dengan jumlah investor pasar modal yang telah mencapai 16 juta jiwa hingga tahun berjalan, termasuk sekitar 6,9 juta investor saham aktif. Kolaborasi dengan HKEX sejak tahun 2023 menjadi salah satu tonggak penting bagi perusahaan terbuka di Indonesia untuk melakukan dual listing dan meningkatkan eksposur internasional.
Sebagai tambahan, Stockbit mencatat tren negatif dari aktivitas investor asing yang cenderung melakukan penjualan besar-besaran selama periode April hingga awal Mei 2025. Hal ini semakin menegaskan urgensi dari kunjungan ini untuk meredam dampak negatif dan mengembalikan stabilitas pasar.
Dari sisi lokasi, Hong Kong dipilih sebagai tujuan karena posisinya sebagai pusat finansial global serta kerja sama strategis yang sudah terjalin dengan BEI. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pasar modal Indonesia dalam jangka panjang.
Menurut saya, sebagai seorang jurnalis, inisiatif BEI ini sangatlah strategis dan relevan dalam konteks globalisasi ekonomi saat ini. Dengan mengundang investor global untuk melihat potensi nyata di Indonesia, BEI tidak hanya berupaya memulihkan kepercayaan tetapi juga membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk berkembang di panggung internasional. Bagi pembaca, hal ini juga bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi dinamika pasar global.