Dalam kunjungan resmi ke Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengunjungi salah satu situs warisan dunia, Candi Borobudur. Perjalanan ini menyoroti pentingnya pelestarian budaya dan sejarah. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa penemuan kembali Candi Borobudur bukan semata-mata hasil dari masyarakat lokal tetapi melalui informasi awal dari seorang keturunan Tionghoa kepada seorang administrator kolonial Inggris pada awal abad ke-19. Informasi tersebut memicu langkah pemugaran besar-besaran yang akhirnya membawa candi ini kembali ke sorotan dunia.
Sebelum ditemukan kembali, Candi Borobudur berada dalam kondisi terbengkalai selama berabad-abad. Pemugaran pertama kali dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles, bersama dengan bantuan arkeolog Belanda, Christian Cornelius. Usaha mereka membuka jalan bagi perhatian global terhadap monumen ini sebagai salah satu keajaiban dunia.
Momennya Sejarah: Dari Terbengkalai Hingga Mendunia
Candi Borobudur telah menjadi simbol kebanggaan nasional setelah perjuangan panjang untuk mengembalikan kemegahannya. Sebelum ditemukan kembali, candi ini tertutup rerumputan liar dan tanah selama ratusan tahun. Kehadiran informasi dari Tan Jin Sing kepada Letnan Gubernur Jawa, Thomas Stamford Raffles, menjadi titik balik dalam pengungkapan kembali monumen ini. Langkah pemugaran besar-besaran yang dimulai pada 1813 ini berhasil mengungkap keindahan luar biasa dari salah satu bangunan agama terbesar di dunia.
Selama dua minggu penuh, sebuah tim yang terdiri dari lebih dari 200 warga lokal bekerja sama dengan Tan Jin Sing, Christian Cornelius, dan beberapa ahli lainnya untuk membersihkan area sekitar candi. Mereka menggali tanah dan memangkas semak belukar hingga akhirnya bentuk asli Candi Borobudur dapat dilihat kembali. Proses ini menciptakan dasar bagi perhatian internasional terhadap monumen ini, termasuk dari para ahli Eropa yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Akibatnya, Candi Borobudur mulai mendapatkan status sebagai salah satu situs sejarah paling penting di dunia.
Penemu Penting di Balik Keberadaan Candi Borobudur
Kisah penemuan Candi Borobudur tidak hanya melibatkan masyarakat lokal tetapi juga tokoh-tokoh asing seperti Thomas Stamford Raffles dan Christian Cornelius. Melalui informasi awal dari Tan Jin Sing, mereka berhasil mengungkap keberadaan monumen ini yang telah lama dilupakan. Tan Jin Sing, seorang keturunan Tionghoa yang menjadi Bupati Yogyakarta saat itu, memberikan informasi penting tentang adanya candi besar di Desa Bumisegoro kepada Raffles. Hal ini memicu langkah-langkah pemugaran yang signifikan.
Raffles, yang memiliki minat besar terhadap sejarah dan budaya lokal, langsung merespons informasi tersebut dengan mengirimkan tim untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut. Di bawah kepemimpinan arkeolog berpengalaman seperti Christian Cornelius, tim ini berhasil membersihkan area candi dari rerumputan liar dan tanah yang menimbunnya selama berabad-abad. Hasil pemugaran ini akhirnya membawa perhatian dari komunitas ilmiah Eropa, yang memandang Candi Borobudur sebagai monumen bersejarah yang sangat penting. Setelah Inggris meninggalkan Jawa pada tahun 1816, pemerintah kolonial Belanda melanjutkan usaha pemugaran ini, sehingga candi dapat dinikmati oleh generasi masa kini seperti yang disaksikan oleh Macron dan Prabowo.