Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan signifikan menjelang akhir April 2025, sementara Ethereum (ETH) masih berada dalam fase stagnasi. Peningkatan harga BTC dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti inflow dana besar ke Spot ETF Bitcoin dan pengurangan suplai BTC setelah momen halving. Sebaliknya, ETH menghadapi tantangan dengan aktivitas layer-2 yang minim. Meski demikian, dinamika pasar tetap dipengaruhi oleh isu global.

Pergerakan harga aset kripto terus menunjukkan volatilitas tinggi. Sementara BTC melonjak menjadi aset lindung nilai yang lebih aman, ETH harus menembus level tertentu untuk memperbaiki sentimen pasar. Investor perlu waspada terhadap faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

Momentum Penguatan Bitcoin Sebagai Aset Safe Haven

Harga Bitcoin mencatatkan tren bullish dengan lonjakan signifikan hingga melewati batas USD87.000. Fenomena ini didorong oleh aliran modal institusional serta kondisi makroekonomi yang mendukung. Minimnya tekanan jual dari penambang pasca-halving juga memberikan dorongan kuat bagi penguatan harga BTC.

Kenaikan harga Bitcoin tidak hanya disebabkan oleh faktor internal. Melemahnya mata uang AS dan naiknya harga emas semakin membuat BTC diakui sebagai aset lindung nilai yang handal. Dalam konteks ketidakstabilan global, investor cenderung beralih ke aset yang tahan terhadap inflasi. Para analis menyatakan bahwa Bitcoin telah menjadi alternatif investasi yang semakin menjanjikan. Proyeksi ini didukung oleh adanya minat besar dari kalangan institusional melalui instrumen Spot ETF Bitcoin, yang menunjukkan potensi pertumbuhan lanjutan di masa depan.

Tantangan Ethereum dalam Menghadapi Sentimen Pasar

Sementara Bitcoin meraih momentum positif, Ethereum masih berjuang dengan kisaran harga sempit antara USD1.520 hingga USD1.700. Tantangan utama ETH adalah minimnya aktivitas pada proyek layer-2 serta rasio yang lemah terhadap BTC. Agar dapat memperbaiki posisinya, ETH harus mampu menembus level psikologis USD1.700 secara konsisten.

Dinamika pasar kripto sangat bergantung pada faktor-faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan global dan perkembangan ekonomi dunia. Stagnasi harga Ethereum mencerminkan perlunya inovasi lebih lanjut dalam ekosistemnya. Selain itu, persaingan dengan aset lain juga memengaruhi performa ETH. Investor diimbau untuk terus memantau perkembangan teknologi dan regulasi yang dapat memengaruhi arah pasar. Meskipun ada optimisme terhadap potensi pertumbuhan, hati-hati tetap menjadi kunci untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.