Pasar
Peningkatan Kasus Penipuan Keuangan Menjelang Lebaran
2025-03-04

Menjelang perayaan Lebaran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pengaduan terkait penipuan keuangan. Data menunjukkan adanya kenaikan laporan dari bulan Januari hingga Februari 2025. Kebutuhan ekonomi yang meningkat saat bulan puasa membuat masyarakat lebih rentan terhadap tindakan penipuan. Para pelaku sering menawarkan pinjaman online ilegal dengan janji-janji menggiurkan, namun akhirnya menjerumuskan korban ke dalam skema berbahaya. Selain itu, investasi ilegal dan penipuan berkedok arisan juga marak menjelang Lebaran. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menggunakan akal sehat dalam memverifikasi setiap informasi.

Kenaikan Drastis Laporan Penipuan Keuangan

Data terbaru dari Satgas Pasti menunjukkan bahwa jumlah laporan penipuan keuangan telah meningkat secara signifikan. Dalam dua bulan pertama tahun 2025, OJK mencatat peningkatan dari 379 laporan pada Januari menjadi 409 laporan pada Februari. Pada pekan ketiga dan keempat Februari, ada 1.512 pengaduan terkait teknik manipulatif sosial, yang merupakan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Friderica Widyasari Dewi, kepala eksekutif OJK, menekankan bahwa tren ini sangat mengkhawatirkan, terutama menjelang periode Lebaran.

Para ahli keuangan menyatakan bahwa peningkatan pengaduan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman. Saat bulan puasa, kebutuhan masyarakat cenderung meningkat, sehingga mereka menjadi lebih rentan terhadap tawaran-tawaran yang tampak menarik. Penipu sering memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan pinjaman online ilegal yang memiliki syarat mudah namun bunga tinggi. Akibatnya, banyak masyarakat yang terjebak dalam skema ini dan mengalami kerugian finansial. Selain itu, metode penagihan yang intimidatif juga sering digunakan untuk menekan korban.

Langkah Pencegahan dan Kesadaran Publik

Menghadapi ancaman penipuan keuangan yang semakin marak, OJK memberikan beberapa tips penting bagi masyarakat. Pertama, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada tawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Menggunakan akal sehat dalam memverifikasi informasi adalah langkah yang sangat ditekankan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu melakukan pengecekan ulang sebelum membuat keputusan finansial.

Berbagai bentuk penipuan seperti investasi ilegal dan penipuan berkedok arisan juga menjadi perhatian khusus. Masyarakat harus berhati-hati terhadap pesan-pesan yang berisi link atau aplikasi tidak jelas, karena bisa berpotensi merusak data pribadi atau bahkan menguras rekening. Edukasi dan kesadaran publik tentang modus operandi penipu sangat penting untuk mencegah lebih banyak korban. OJK terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat melalui kampanye-kampanye edukasi dan upaya-upaya perlindungan konsumen lainnya.

more stories
See more