Pada hari Jumat (28/3/2025), Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mencatat lonjakan volume kendaraan yang signifikan selama puncak arus mudik Lebaran. Berdasarkan data terbaru, jumlah kendaraan meningkat hingga 40 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya. Departemen Sustainability Management & Corporate Communications PT Astra Tol Cipali melaporkan bahwa lebih dari 43.000 kendaraan telah melewati Gerbang Tol Cikopo dalam waktu sembilan jam pertama sejak tengah malam. Meskipun lalu lintas padat, kondisi tetap lancar tanpa kecelakaan serius. Pengemudi dianjurkan untuk beristirahat di rest area atau tempat istirahat alternatif agar perjalanan tetap aman.
Pada pagi hari Jumat di bulan Maret 2025, wilayah Indramayu menjadi saksi atas peningkatan besar-besaran kendaraan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Lonjakan ini mencerminkan momen puncak arus mudik Lebaran 2025, di mana ribuan orang bergegas menuju kampung halaman mereka di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari Ardam Rafif Trisilo, kepala departemen Sustainability Management & Corporate Communications PT Astra Tol Cipali, lebih dari 43.000 kendaraan telah melewati Gerbang Tol Cikopo sejak tengah malam hingga pukul 09.00 WIB. Rata-rata volume kendaraan mencapai 4.800 unit per jam, dan diprediksi akan terus meningkat hingga malam hari. "Meskipun ada lonjakan signifikan, alur lalu lintas masih dapat diatur sehingga jalur tetap ramai namun lancar," ujar Ardam.
Untuk memastikan keselamatan para pemudik, pihak pengelola menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan kendaraan tetap prima. Para pengguna jalan tol juga diimbau untuk memanfaatkan fasilitas rest area atau tempat istirahat lainnya jika merasa lelah.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang baik, diharapkan perjalanan mudik tahun ini dapat berlangsung dengan aman dan nyaman bagi semua pemudik.
Lonjakan volume kendaraan selama musim mudik menunjukkan betapa pentingnya perencanaan yang matang dalam menghadapi situasi seperti ini. Sebagai pembaca, kita dapat belajar dari pengalaman ini bahwa koordinasi antara pengelola infrastruktur dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalkan kemacetan serta memaksimalkan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan panjang. Dengan adanya informasi yang tepat waktu dan sarana istirahat yang memadai, setiap pemudik memiliki peluang lebih besar untuk sampai di tujuan dengan selamat.