Dalam forum yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia bertajuk "Over Utilisasi Bengkak, Standar Kesehatan RI Jadi Sorotan", para pemangku kepentingan industri kesehatan dan asuransi mendiskusikan berbagai tantangan dan harapan. Forum ini menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah, otoritas, rumah sakit swasta, dan perusahaan asuransi untuk mencapai standar pelayanan kesehatan yang ideal. Diskusi ini juga mencakup isu over utilisasi dalam industri asuransi dan dampaknya terhadap layanan kesehatan nasional.
Menurut Iing Ichsan Hanafi, Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dialog dan kolaborasi antara pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Saat ini, industri rumah sakit dan asuransi sedang menghadapi masalah jaminan sosial kesehatan melalui BPJS, termasuk aturan Koordinasi Manfaat atau Coordination of Benefits (COB). Aturan ini mempengaruhi efisiensi dan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Prudential Indonesia, menjelaskan bahwa sektor asuransi juga menghadapi tantangan dalam hal klaim dan kenaikan harga layanan rumah sakit. Perusahaan asuransi perlu melakukan transformasi untuk memberikan akses yang lebih mudah ke layanan rumah sakit dan produk asuransi. Selain itu, strategi untuk menghadapi lonjakan inflasi medis juga menjadi prioritas utama.
Masa depan bisnis asuransi dan rumah sakit di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Prospek pertumbuhan dan tantangan yang dihadapi memerlukan pendekatan holistik dari semua pihak terkait. Dengan meningkatkan kolaborasi dan inovasi, diharapkan dapat dicapai standar pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Forum ini menjadi ajang penting untuk membahas solusi konkret dalam mengatasi isu-isu yang ada.