Pada awal tahun 2025, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatat pertumbuhan signifikan dalam kinerja keuangannya. Laba bersih bank ini meningkat sebesar 9,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,63 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan penyaluran kredit dan Pendapatan Bunga Bersih (NII). Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti komitmen perseroan untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.
Menurut laporan keuangan terbaru, penyaluran kredit BNI naik dari Rp679,9 triliun menjadi Rp749,8 triliun atau tumbuh 10,3% year-on-year (YoY). NII juga mengalami peningkatan dari Rp3,12 triliun menjadi Rp3,17 triliun. Peningkatan ini didorong oleh segmen korporasi dan kredit konsumer yang tumbuh masing-masing 17% dan 14% YoY. Manajemen portofolio yang disiplin telah membantu BNI mempertahankan kualitas aset yang solid dengan credit cost sebesar 1% pada Januari 2025.
Selain itu, kondisi makroekonomi yang mendukung, seperti tren penurunan yield Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), memberikan keuntungan bagi BNI. Hal ini ditambah dengan potensi tambahan likuiditas ke sistem perbankan melalui Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang harus ditempatkan di perbankan dalam negeri selama satu tahun. Pada akhir Maret 2025, BNI berencana mengusulkan dividen payout ratio yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan capaian ini, BNI optimistis dapat memberikan nilai tambah yang menarik bagi investor dan stakeholder. Perseroan yakin bahwa langkah-langkah strategis yang diambil akan terus mendukung pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.