Bursa saham Indonesia mengalami penurunan tajam pada hari Kamis, menutup di angka yang cukup rendah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan penurunan signifikan hingga 1,83% ke level 6.485,45. Aktivitas perdagangan mencapai Rp 13 triliun melibatkan lebih dari 18 miliar saham dalam sekitar 1,15 juta transaksi. Mayoritas saham mengalami penurunan, dengan sektor finansial menjadi penyumbang utama tekanan ini.

Sentimen pasar domestik dipenuhi dengan ketidakpastian. Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks MSCI dari posisi setara menjadi kurang disukai. Hal ini dikaitkan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang melemah dan profitabilitas sektor siklikal yang turun. Investor asing juga melakukan penjualan bersih besar-besaran senilai Rp1,88 triliun, terbagi antara pasar reguler dan pasar negosiasi serta tunai. Namun, beberapa saham masih mendapat perhatian positif dari investor asing, seperti UNTR, EXCL, dan AMMN.

Meskipun kondisi pasar tampak suram, ada peluang untuk optimisme. Beberapa saham tetap menjadi pilihan favorit bagi investor asing, menunjukkan bahwa tidak semua sektor mengalami tekanan yang sama. Ini menegaskan bahwa meskipun tantangan ekonomi global dan lokal dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan, selalu ada sektor-sektor tertentu yang mampu bertahan dan bahkan berkembang. Kepercayaan pada fundamental ekonomi yang kuat akan membantu pemulihan pasar di masa mendatang.