Pasar
Penyaluran Kredit Paylater di Indonesia Capai Rp 36,24 Triliun pada Februari 2025
2025-04-22

Penggunaan layanan buy now pay later (BNPL) di Indonesia terus meningkat. Hingga Februari 2025, penyaluran kredit paylater mencapai Rp 36,24 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 27,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Pefindo Biro Kredit (IdScore), Tan Glant Saputrahadi, melaporkan bahwa jumlah akun paylater aktif telah mencapai 48,35 juta akun dengan pertumbuhan 37,34% secara tahunan. Pertumbuhan ini terjadi meskipun ada pelemahan daya beli masyarakat, terbukti dari deflasi pada bulan Februari 2025 di berbagai kelompok pengeluaran seperti perumahan dan makanan.

Peningkatan Layanan BNPL di Kalangan Generasi Muda

Pada awal tahun 2025, tren penggunaan layanan BNPL semakin marak di kalangan generasi muda Indonesia. Data menunjukkan bahwa mayoritas pengguna layanan ini berasal dari kelompok usia 20-30 tahun, yang mencatat kontribusi sebesar 46,6%. Selain itu, kelompok usia 30-40 tahun juga turut menjadi pendorong utama penggunaan layanan tersebut dengan porsi 29,19%. Menariknya, meskipun dominasi oleh kelompok muda, pengguna dari kelompok usia di bawah 20 tahun juga mulai tumbuh signifikan.

Dalam konteks ekonomi nasional, fenomena ini terjadi di tengah ancaman deflasi yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS). Deflasi ini tercatat tidak hanya di kelompok pengeluaran perumahan, tetapi juga di sektor makanan, minuman, dan tembakau. Hal ini cukup aneh mengingat pola inflasi biasanya meningkat menjelang bulan Ramadhan. Namun, insentif diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah untuk rumah tangga kelas menengah sejak Januari hingga Februari 2025 diyakini sebagai salah satu penyebab utama deflasi ini.

Berdasarkan analisis dari lembaga ekonomi CORE Indonesia, meskipun musim panen telah dimulai di beberapa daerah, kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan BNPL tampaknya telah merubah pola konsumsi tradisional mereka. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya layanan keuangan digital dalam mendukung gaya hidup modern saat ini.

Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan ekonomi global, permintaan akan layanan BNPL di Indonesia tetap kuat, terutama di kalangan generasi muda.

Dari perspektif seorang jurnalis, fenomena ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana teknologi finansial dapat mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat. Meskipun layanan BNPL menawarkan fleksibilitas bagi konsumen, penting bagi pengguna untuk mempertimbangkan kemampuan pembayaran mereka agar tidak jatuh ke dalam utang yang sulit dikelola. Selain itu, pemerintah dan regulator perlu lebih waspada dalam mengatur industri ini agar dapat memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen tanpa menghambat inovasi teknologi.

more stories
See more