Berita
Prajurit Mantan Korps Marinir Indonesia yang Berperang di Rusia
2025-05-10

Seorang pria yang mengaku mantan prajurit Korps Marinir Indonesia menjadi perhatian publik setelah unggahannya viral di media sosial. Pria ini, yang kini berperang untuk Rusia melawan Ukraina, ternyata telah dikeluarkan dari TNI Angkatan Laut (AL) karena melakukan desersi. Dalam tanggapannya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut menjelaskan bahwa individu tersebut bernama Satria Arta Kumbara, yang sebelumnya merupakan anggota Inspektorat Korps Marinir. Ia resmi dipecat setelah Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman penjara satu tahun dan pemecatan atas tindakannya.

Identitas dan Karier Sebagai Prajurit Marinir

Satria Arta Kumbara adalah mantan anggota Korps Marinir Indonesia dengan nomor registrasi NRP 111026. Ia awalnya bertugas di Inspektorat Korps Marinir sebelum memutuskan meninggalkan tanggung jawab militer pada tahun 2023. Keputusan itu membuatnya menghadapi konsekuensi hukum, termasuk proses pengadilan militer yang akhirnya memutuskan pemecatan serta hukuman penjara satu tahun.

Dalam dunia militer, desersi atau meninggalkan posisi tanpa izin adalah pelanggaran serius yang dapat merusak reputasi seseorang secara permanen. Kasus Satria mencerminkan bagaimana keputusan individu untuk tidak lagi mematuhi aturan organisasi militer dapat berujung pada langkah-langkah disipliner yang tegas. Proses hukum yang dilakukan terhadap Satria menunjukkan komitmen TNI Angkatan Laut dalam menjaga integritas institusi mereka, bahkan ketika seorang mantan anggotanya terlibat dalam situasi internasional seperti perang di luar negeri.

Keterlibatan dalam Konflik Internasional

Melalui unggahan di TikTok, Satria menampilkan dirinya menggunakan seragam militer Rusia dan baret ungu khas marinir Indonesia. Hal ini menarik perhatian luas karena menunjukkan keterlibatannya dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Situasi ini membawa pertanyaan tentang motivasi dan alasan dibalik keputusannya untuk bergabung dengan pasukan Rusia.

Keterlibatan seorang mantan prajurit TNI dalam konflik internasional bukanlah hal yang umum dan memunculkan spekulasi mengenai latar belakang keputusan tersebut. Meskipun ia sudah dipecat, identitasnya sebagai mantan anggota Korps Marinir tetap mempengaruhi persepsi publik tentang hubungan antara institusi militer Indonesia dan perkembangan global. Tanggapan dari TNI Angkatan Laut menegaskan bahwa tindakan Satria tidak mewakili sikap atau kebijakan institusi tersebut, namun tetap memberikan pelajaran penting tentang dampak desersi dan keterlibatan dalam konflik luar negeri bagi mantan personel militer.

more stories
See more