Dalam upayanya untuk memperkuat sektor ekonomi nasional, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih kompetitif dan profesional. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya integrasi BUMN dalam ekonomi global, dengan tujuan masuk ke dalam daftar perusahaan terkemuka dunia. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga pelopor dalam kancah ekonomi internasional.
Pada Senin, 24 Februari 2025, Presiden Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta. Acara ini bertepatan dengan refleksi perjalanan Indonesia yang akan merayakan 80 tahun kemerdekaan pada Agustus 2025. Seiring dengan rasa bangga atas pencapaian yang telah diraih, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk introspeksi diri. Dia menyoroti beberapa tantangan yang masih harus diatasi, seperti kemiskinan, kesulitan petani dan nelayan, serta akses listrik yang belum merata di berbagai wilayah.
Bergerak maju, Indonesia harus berani menghadapi realitas dan mencari solusi bagi isu-isu yang ada. Meskipun telah banyak korban dan usaha yang dilakukan demi NKRI, tantangan tersebut tetap harus menjadi fokus utama. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras bersama, Indonesia dapat mencapai visi pembangunan yang lebih sejahtera dan adil bagi semua warganya. Langkah-langkah nyata seperti ini akan membawa negara menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.