Pasar
PT Adhi Karya Tbk. Mencatat Penurunan Utang dan Peningkatan Laba di Tahun 2024
2025-03-05

Dalam laporan keuangan terbarunya, PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) mencatat penurunan utang hingga tahun 2024 sebesar Rp 25,4 triliun, menunjukkan perbaikan kondisi keuangan perusahaan. Meskipun pendapatan usaha turun signifikan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan sebesar 17,9%. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk surplus revaluasi tanah dan peningkatan laba ventura bersama.

Penurunan Utang Menunjukkan Perbaikan Aset

Utang PT Adhi Karya Tbk. pada tahun 2024 berkurang menjadi Rp 25,4 triliun dari sebelumnya Rp 31,3 triliun pada tahun 2023. Direktur Utama Entus Asnawi Mukhson menyatakan bahwa hal ini merupakan indikasi positif bagi kondisi aset perusahaan yang terus membaik. Dari total utang tersebut, sekitar Rp 9 triliun berasal dari pinjaman bank.

Penurunan utang ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan strategi manajemen dalam mengelola keuangan dengan lebih efisien. Langkah-langkah yang telah diambil oleh perusahaan untuk merampingkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas tampaknya mulai membuahkan hasil. Selain itu, pengurangan beban pokok pendapatan juga berkontribusi signifikan terhadap penurunan utang, meskipun pendapatan usaha mengalami penurunan.

Kenaikan Laba Ditopang oleh Berbagai Faktor Positif

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADHI meningkat 17,9% menjadi Rp 252,4 miliar pada tahun 2024. Meski pendapatan usaha turun 33,3%, peningkatan laba ini didorong oleh beberapa faktor penting seperti surplus revaluasi tanah dan peningkatan laba ventura bersama.

Surplus revaluasi tanah sebesar Rp 223,3 miliar menjadi salah satu pendorong utama kenaikan laba. Selain itu, laba ventura bersama naik jadi Rp 884,6 miliar dari sebelumnya Rp 487,6 miliar. Meskipun ada peningkatan beban penjualan dan beban umum serta administrasi, faktor-faktor ini tidak cukup besar untuk mengimbangi kenaikan laba. Akibatnya, laba sebelum pajak mencapai Rp 306,7 miliar, yang kemudian dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp 25,6 miliar, sehingga laba tahun berjalan mencapai Rp 281,1 miliar.

more stories
See more