Di tengah kemajuan teknologi dan gaya hidup modern, masyarakat Jepang tetap menjadi contoh dalam menjalani pola hidup sehat. Negara ini dikenal sebagai salah satu tempat dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia. Seorang dokter jantung ternama dari Jepang, Reizo, berbagi delapan kebiasaan yang diyakini membantu memperpanjang usia seseorang. Kebiasaan ini tidak hanya teori belaka, tetapi telah dilakukan secara konsisten oleh Reizo selama bertahun-tahun. Pada usia 97 tahun, ia menunjukkan bahwa rahasia panjang umur bukanlah hal yang mustahil jika didasari niat serta disiplin.

Gaya Hidup Sehat yang Menginspirasi

Dalam perjalanan menuju panjang umur, Reizo mengungkap beberapa kebiasaan penting yang bisa diikuti siapa saja. Pertama, rutinitas pagi hari sangat diperhatikan. Cucu Reizo, Mika Cribbs, menceritakan bahwa setiap harinya kakeknya bangun pukul lima pagi untuk berjalan-jalan selama 30 hingga 60 menit di sekitar rumah. Total langkah yang dicapai mencapai tujuh ribu langkah. Aktivitas fisik ini dilanjutkan dengan olahraga ringan seperti peregangan dan latihan kekuatan, yang dirancang sesuai dengan kondisi tubuh.

Tidak hanya aktivitas fisik, hubungan sosial juga menjadi bagian penting. Setiap hari, Reizo dan keluarganya menggunakan media sosial untuk tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat. Ini membantu mereka menghindari rasa kesepian yang sering dialami lansia. Selain itu, Reizo memiliki kebiasaan menulis blog sejak tahun 2014, sehingga saat ini ia telah mencatat lebih dari seribu postingan tentang pengalaman dan pemikirannya.

Berkarya seni juga menjadi salah satu cara Reizo mengekspresikan diri. Lukisan-lukisan dan potret dirinya sendiri menjadi bentuk refleksi dan eksplorasi diri. Di masa pandemi, ia bahkan mulai mencoba hobinya yang baru, seperti berkebun atau mempelajari alat musik baru. Tidur siang menjadi momen penting lainnya untuk memulihkan energi yang telah digunakan selama setengah hari.

Tentu saja, asupan makanan juga sangat diperhatikan. Meskipun Reizo menyukai makanan enak seperti daging dan anggur, ia tetap menjaga keseimbangan dengan mengonsumsi banyak sayuran yang dimasak menjadi masakan tradisional Jepang seperti kari. Semua ini dilandasi oleh konsep "ikigai," yaitu tujuan hidup yang memberikan makna bagi setiap langkah yang diambil.

Dengan pendekatan holistik seperti ini, masyarakat Jepang menunjukkan bahwa panjang umur bukan hanya soal genetika, tetapi juga gaya hidup yang terencana.

Dari perspektif seorang pembaca, cerita ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan kebahagiaan. Delapan kebiasaan yang dibagikan Reizo bukan hanya tentang memperpanjang usia, tetapi juga tentang menjalani hidup dengan penuh makna. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat merawat tubuh, pikiran, dan jiwa kita dengan lebih baik, sehingga hidup lebih berkualitas dan berarti. Melalui kisah Reizo, kita diperingatkan bahwa usia bukan batasan untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif.