Pasar
Rahasia Terungkap: Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Siap Mengubah Wajah Ekonomi Indonesia
2025-02-21
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pejabat penting untuk makan siang di Istana Negara. Pertemuan ini membahas rencana peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang diproyeksikan akan menjadi tonggak baru dalam ekonomi nasional.

Masa Depan Ekonomi Indonesia Ada di Tangan Danantara: Potensi dan Dampaknya

Pertemuan Rahasia Menteri Kabinet Merah Putih dengan Presiden

Pada Jumat (21/2/2025), Istana Negara menyaksikan pertemuan tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dan beberapa anggota Kabinet Merah Putih. Di antara mereka adalah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Pandu Sjahrir. Pertemuan ini fokus pada persiapan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).Dalam sesi makan siang tersebut, para menteri tampak enggan memberikan banyak keterangan terkait pembahasan Danantara. Meski demikian, Maruarar Sirait mengonfirmasi bahwa topik tersebut telah dibahas. "Ada pembicaraan tentang Danantara, tetapi kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut. Semua akan jelas pada tanggal 24," ujar Maruarar.

Profil Danantara: Potensi Transformasi Ekonomi Nasional

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) direncanakan diluncurkan pada 24 Februari mendatang. Tujuan utama dari lembaga ini adalah mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara efisien dan strategis. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Danantara akan mengawasi setidaknya tujuh BUMN besar, termasuk PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia, PT Telkom Indonesia, dan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).Total aset ketujuh perusahaan ini mencapai hampir Rp9.000 triliun. Selain itu, Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), sebuah sovereign wealth fund yang telah berdiri sebelumnya dengan aset senilai Rp163 triliun. Dengan demikian, total asset under management (AUM) Danantara diperkirakan mencapai Rp9.049 triliun atau sekitar US$ 571,6 miliar.

Danantara dan Strategi Ekonomi Indonesia

Peluncuran Danantara bukan hanya sekadar langkah administratif, melainkan memiliki dampak signifikan terhadap strategi ekonomi nasional. Badan ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di pangsa investasi global. Melalui pengelolaan aset yang lebih terpadu dan efektif, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing ekonomi domestik.Dalam konteks global, model seperti Danantara telah berhasil dijalankan oleh negara-negara lain, seperti Temasek Holdings di Singapura. Model ini telah terbukti mampu mendiversifikasi portofolio investasi dan menghasilkan pendapatan yang stabil bagi negara. Indonesia berambisi untuk mencapai hasil serupa melalui Danantara.

Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia

Meskipun prospeknya menjanjikan, peluncuran Danantara juga membawa tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset. Pemerintah harus berkomitmen untuk menerapkan standar tinggi dalam hal ini agar kepercayaan publik tetap terjaga.Namun, potensi manfaatnya tidak dapat disangkal. Dengan aset yang mencapai triliunan rupiah, Danantara dapat menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Selain itu, lembaga ini juga berpotensi menarik investasi asing, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
more stories
See more