Pasar
Peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara: Langkah Strategis Indonesia Menuju Dana Kekayaan Negara Terbesar
2025-02-21

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berencana meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari 2025. Lembaga ini akan mengelola aset-aset perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan modal awal yang mencapai Rp9.049 triliun atau sekitar US$ 571,6 miliar, Danantara diharapkan menjadi salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia, bahkan melebihi Hong Kong, Qatar, dan Singapura. Selain itu, Danantara juga akan menaungi tujuh BUMN besar dan Indonesia Investment Authority (INA), yang telah memiliki aset sebesar Rp163 triliun.

Konsep dan Tujuan Badan Pengelola Investasi Danantara

Danantara dirancang untuk mengelola aset BUMN secara efisien dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menamakan lembaga ini sebagai simbol kekuatan masa depan Indonesia. Tujuan utama adalah untuk memaksimalkan nilai aset negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan modal awal yang ditetapkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) BUMN sebesar Rp1.000 triliun, Danantara akan memiliki sumber daya yang cukup untuk mencapai misinya.

Berawal dari tujuh BUMN jumbo seperti PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia, PT Telkom Indonesia, dan PT Mineral Industri Indonesia, Danantara akan mengelola total aset senilai hampir Rp9.000 triliun. Penyertaan modal negara dapat berasal dari dana tunai, barang milik negara, dan saham milik negara. Lebih lanjut, Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), yang telah memiliki aset sebesar Rp163 triliun. Total aset under management (AUM) Danantara akan mencapai Rp9.049 triliun atau sekitar US$ 571,6 miliar.

Potensi dan Proyeksi Masa Depan Danantara

Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan bahwa Danantara akan memiliki dana kelolaan mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun. Hal ini membuatnya masuk dalam 10 besar dana kekayaan negara dengan aset terbesar di dunia. Ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global.

Mengacu pada data Statista, beberapa dana kekayaan negara terbesar di dunia antara lain Norway Government Pension Fund Global (US$ 1,6 triliun), China Investment Corporation (US$ 1,35 triliun), dan Abu Dhabi Investment Authority (US$ 993 miliar). Dengan proyeksi aset sebesar US$ 900 miliar, Danantara akan mengalahkan dana-dana kekayaan negara dari Hong Kong, Qatar, dan Singapura. Peluncuran Danantara tidak hanya akan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi global.

more stories
See more