Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan pada bulan Februari 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, melaporkan bahwa rupiah telah menguat sebesar 0,15% dari awal hingga pertengahan Februari 2025, dibandingkan dengan akhir Januari 2024. Penguatan ini didukung oleh aliran modal asing yang terus masuk dan prospek ekonomi domestik yang positif. Meskipun ada depresiasi tahunan sebesar 1,06%, rupiah tetap stabil dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya.
Dalam paparan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang disampaikan pada Rabu (19/2/2025), Perry Warjiyo menjelaskan bahwa penguatan rupiah merupakan hasil dari kebijakan stabilitas yang konsisten dari Bank Indonesia. Aliran modal asing yang masuk juga berperan penting dalam mendukung penguatan mata uang ini. Faktor-faktor seperti imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik dan prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik mempengaruhi aliran modal tersebut.
Perry juga menekankan bahwa meskipun ada depresiasi year to date (ytd) sebesar 1,06%, rupiah relatif stabil jika dibandingkan dengan mata uang negara-negara mitra dagang utama Indonesia. Selain itu, rupiah menunjukkan tren yang lebih kuat dibandingkan dengan kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia tetap tinggi.
Komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar, serta faktor-faktor seperti inflasi rendah dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik, diperkirakan akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan. Perry optimis bahwa langkah-langkah yang diambil oleh BI akan terus mendukung perekonomian nasional dan menjaga daya tarik investasi di Indonesia.
Meski tantangan global masih ada, Bank Indonesia tetap yakin bahwa kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan akan memperkuat posisi rupiah. Dengan dukungan dari aliran modal asing dan prospek ekonomi yang menjanjikan, rupiah diproyeksikan akan tetap stabil dan bahkan mengalami penguatan lebih lanjut di masa mendatang. Optimisme ini didasarkan pada langkah-langkah strategis yang diambil oleh BI untuk menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.