Pasar
Rupiah Menguat Seiring Pelemahan Ekonomi AS
2025-03-05

Kurs rupiah terhadap dolar AS mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan hari Rabu, 5 Maret 2025. Berdasarkan data dari Refinitiv, mata uang Indonesia ditutup di level Rp16.310 per dolar AS, menguat sebesar 0,79%. Peningkatan ini melanjutkan tren positif yang dimulai pada hari sebelumnya. Para pelaku pasar keuangan merespons dengan antusias terhadap indikasi pelemahan ekonomi AS.

Berbagai faktor mendukung penguatan rupiah. Salah satunya adalah indeks dolar AS (DXY) yang menurun hingga 105,32 pada pukul 15:01 WIB, lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya di 105,74. Menurut Faisal Rachman, Kepala Riset Ekonomi Makro dan Market Permata Bank, sentimen pasar keuangan global berperan penting dalam pergerakan kurs rupiah. Sentimen tersebut dipengaruhi oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh the Fed yang lebih luas dari perkiraan awal, mencapai 75 basis poin.

Para analis juga mencatat bahwa potensi kontraksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2025 memicu kekhawatiran akan resesi. Laporan dari Atlanta Fed yang memperkirakan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal pertama tahun ini semakin memperkuat sentimen negatif. Namun, sinyal resesi ini justru memberikan peluang bagi rupiah untuk menguat, karena investor mencari aset yang lebih aman. Meski demikian, ketidakpastian terkait perang dagang tetap menjadi tantangan utama yang harus diwaspadai dalam jangka panjang.

Penguatan rupiah saat ini menunjukkan respons positif terhadap dinamika ekonomi global. Meskipun ada tantangan di depan, seperti ketidakpastian perang dagang, kondisi ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonominya. Dengan langkah-langkah strategis, pemerintah dapat memanfaatkan situasi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan stabil.

more stories
See more