Pada perdagangan Selasa (22/4/2025), harga minyak dunia tercatat stabil setelah mengalami penurunan signifikan pada sesi sebelumnya. Ketidakpastian pasar global semakin meningkat, akibat pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyerang kebijakan The Fed serta kekhawatiran berkelanjutan tentang perang dagang antara AS dan China. Meskipun harga minyak Brent dan WTI menunjukkan sedikit kenaikan, secara keseluruhan harga masih tertekan jika dibandingkan dengan pekan lalu. Lonjakan produksi dari anggota OPEC+ juga memperburuk potensi kelebihan pasokan.
Dalam kondisi penuh ketidakpastian, harga minyak Brent kontrak Juni ditutup pada US$66,92 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$63,80 per barel. Pergerakan ini tetap lebih rendah jika dibandingkan level pekan sebelumnya. Ketegangan muncul usai komentar keras Trump terhadap Gubernur The Fed Jerome Powell. Trump menyebut kebijakan moneter The Fed sebagai penghalang pertumbuhan ekonomi, bahkan ia mendesak penurunan suku bunga secara drastis.
Komentar tersebut memicu aksi jual di berbagai pasar, termasuk saham, obligasi, dan mata uang dolar AS. Sentimen risk-off pun melanda pasar global, mendorong investor untuk menjauhi aset berisiko seperti komoditas energi. Selain itu, lonjakan produksi dari negara-negara anggota OPEC+ yang datang lebih cepat dari perkiraan juga menambah beban pada prospek permintaan minyak global.
Secara keseluruhan, analis memperkirakan bahwa harga minyak dapat terus tertekan hingga menuju area US$65 per barel jika tidak ada pemotongan produksi tambahan atau sinyal positif dari perundingan dagang AS-China.
Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana faktor geopolitik dan kebijakan moneter bisa menjadi pemicu utama volatilitas pasar global. Keputusan satu individu atau kelompok, seperti Trump dan The Fed, memiliki dampak besar terhadap stabilitas ekonomi dunia. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan untuk memahami dinamika pasar dan selalu siap menghadapi risiko yang tak terduga.