Pada Kamis (24/4), lembaga penilai pendidikan tinggi internasional, Times Higher Education (THE), merilis daftar peringkat universitas terbaik di Asia untuk tahun 2025. Daftar ini mencakup lebih dari 850 institusi dari 35 negara dan wilayah, yang dievaluasi berdasarkan lima parameter utama: pengajaran, riset, perspektif internasional, serta kolaborasi dengan industri. Universitas asal China mendominasi sepuluh besar, dengan Tsinghua University mempertahankan posisi puncaknya selama tujuh tahun berturut-turut.

Kinerja universitas-universitas Asia menunjukkan dominasi kuat dari negara-negara seperti China dan Singapura. Universitas Tsinghua kembali menjadi pemimpin di bidang pendidikan dan inovasi teknologi. Disusul oleh Peking University di posisi kedua, sementara National University of Singapore (NUS) menempati urutan ketiga sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara dalam daftar tersebut.

Berbagai faktor memengaruhi peringkat ini, termasuk kemampuan menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan hubungan internasional yang luas. Nanyang Technological University (NTU) di Singapura juga masuk ke dalam jajaran lima besar, menunjukkan keunggulan negara tersebut dalam pendidikan tinggi. Di luar China dan Singapura, Jepang juga memiliki representasi kuat melalui The University of Tokyo yang menempati posisi kelima.

Sementara itu, Korea Selatan harus puas dengan Seoul National University (SNU) di peringkat 15. SNU turun satu tangga dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun tetap menjadi yang terbaik di wilayah tersebut. Negara-negara lain seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga menunjukkan perkembangan pesat, dengan King Fahd University of Petroleum and Minerals naik ke posisi 31 dan Khalifa University di posisi 37.

Daftar ini mencerminkan transformasi pendidikan tinggi di Asia, di mana investasi pada riset dan inovasi menjadi kunci kesuksesan. Universitas-universitas yang mampu menjalin kerjasama global serta fokus pada pengembangan teknologi cenderung meraih peringkat lebih baik.

Berbagai prestasi dalam peringkat universitas Asia menunjukkan bahwa kompetisi di sektor pendidikan semakin sengit. Institusi-institusi di Asia tidak hanya berfokus pada pencapaian lokal, tetapi juga memperluas jejak mereka di kancah internasional melalui kolaborasi lintas batas dan inovasi berkelanjutan. Hal ini menegaskan pentingnya strategi global dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.