Pertemuan antara pemimpin sektor keuangan dan bisnis di Jakarta membahas strategi untuk mempertahankan stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Diskusi ini melibatkan berbagai tokoh penting dari Otoritas Jasa Keuangan, konglomerat bisnis, dan organisasi industri. Salah satu solusi yang disepakati adalah pelonggaran aturan pembelian kembali saham atau buyback tanpa mekanisme RUPS. Langkah ini dianggap efektif untuk mendukung IHSG dalam situasi pasar yang tidak stabil. Pada hari Senin, IHSG mengalami rebound signifikan setelah penurunan drastis pada akhir pekan lalu.
Dalam upaya menjaga stabilitas pasar modal, para pemangku kepentingan menyoroti pentingnya langkah-langkah cepat dan efektif. Para eksekutif setuju bahwa pelonggaran aturan buyback dapat menjadi solusi jangka pendek untuk meredam ketidakstabilan pasar. Mereka juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif.
Komisaris Utama PT Amman Mineral Internasional Tbk., Agus Projosasmito, menegaskan bahwa fluktuasi indeks saham dipengaruhi oleh faktor internal dan global. Dia menyatakan bahwa dalam situasi saat ini, buyback tanpa persetujuan RUPS bisa menjadi langkah yang tepat untuk mencegah panic selling dan menjaga kepercayaan investor. Selain itu, Agus menyarankan agar short sell ditunda untuk menghindari tekanan jual yang lebih tinggi. Dengan demikian, buyback dapat memberikan dukungan langsung kepada IHSG dan mencegah keruntuhan pasar.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemangku kepentingan tampaknya telah membuahkan hasil positif. Pada perdagangan Senin, IHSG mengalami kenaikan tajam hingga 3,97% ke level 6.519,66. Ini merupakan respons yang kuat terhadap inisiatif buyback dan koordinasi yang lebih baik antara pihak-pihak terkait. Volume transaksi pun meningkat signifikan, mencapai Rp 14,6 triliun dengan total 20,06 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,29 juta transaksi.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha keras untuk memulihkan kepercayaan investor setelah anjloknya IHSG sebesar 3,31% pada penutupan perdagangan Jumat lalu. Kebijakan baru ini diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan iklim investasi. Upaya kolaboratif ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat pasar modal Indonesia dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.